Belajar Lewat Burger: Media Unik untuk Tumbuhkan Karakter Anak Sejak Dini

Dinda Rachmawati Suara.Com
Rabu, 30 Juli 2025 | 05:48 WIB
Belajar Lewat Burger: Media Unik untuk Tumbuhkan Karakter Anak Sejak Dini
Belajar Lewat Burger: Media Unik untuk Tumbuhkan Karakter Anak Sejak Dini (Dok. Istimewa)

Suara.com - Bagi sebagian besar orang, burger mungkin hanya sekadar makanan cepat saji yang mengenyangkan. Tapi bagi sekelompok anak dari Pojok Literasi SPS Dadap Indah, burger baru saja menjadi jendela dunia, tempat mereka belajar, bermain, dan tertawa.

Dalam sebuah kegiatan inisiatif dari CSR PIK2 yang digelar pada Selasa, 22 Juli 2025, mereka tak hanya memasak bersama, namun juga anak-anak diajak meracik sendiri burger mereka. 

Bertempat di dapur McDonald’s Centre Point PIK2, puluhan anak antusias menyentuh bahan-bahan makanan, menyusun lapisan roti dan daging, hingga menghidangkan hasil karyanya. 

Bukan hanya tangan yang sibuk bekerja, tapi juga rasa ingin tahu dan semangat belajar yang ikut terasah. Bagi Kak Rara, fasilitator kegiatan ini, proses memasak bersama anak-anak adalah pengalaman yang menyentuh. 

“Setiap anak punya cara sendiri dalam belajar. Lewat kegiatan seperti ini, mereka bukan hanya belajar tentang makanan, tapi juga tentang kerja sama, tanggung jawab, dan rasa bangga atas apa yang mereka buat sendiri,” ujarnya.

Alih-alih duduk di bangku kelas, mereka berdiri di dapur dan menata isian burger. Namun pelajaran yang mereka petik tak kalah penting.

Anak-anak belajar untuk sabar menunggu giliran, saling membantu, dan menerima hasil akhir dengan rasa syukur, meskipun bentuk burgernya tak selalu sempurna.

“Anak-anak belajar sabar menunggu giliran, mengenal tekstur dan rasa, serta saling bantu saat menyusun burger,” ujar Kak Rara, pendamping kegiatan.

Kepala Sekolah SPS Dadap Indah, Siti Ulfah, menyambut kegiatan ini dengan hangat. Apalagi menurutnya ini sangat bermanfaat bagi anak usia dini.

Baca Juga: Pacar Bule Lina Mukherjee Belajar Bahasa Indonesia, Siap Menikah?

“Program seperti ini sangat bermanfaat, apalagi untuk anak-anak usia dini. Mereka belajar lewat pengalaman langsung, dan terlihat jelas betapa bahagianya mereka. Harapannya kegiatan seperti ini bisa menjangkau lebih banyak lembaga pendidikan lainnya,” tuturnya.

Tawa renyah terdengar saat Arya, Ijan, Ataya, dan Brian menunjukkan burger buatan mereka dengan bangga. Ketika ditanya, “Mau masak apa lagi?” mereka menjawab kompak:,“Kentang goreng dan es krim!.”

Kisah ini menjadi pengingat, pendidikan tidak selalu berbentuk buku dan papan tulis. Anak-anak bisa belajar dari apa saja, termasuk dari sepotong burger yang diracik bersama cinta dan bimbingan yang hangat.

Dengan pendekatan yang menyenangkan dan penuh empati, belajar bisa hadir di mana saja. Karena bagi anak-anak, dunia adalah kelas terbesar, dan setiap pengalaman adalah pelajaran yang berharga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI