Perhatikan karakteristik berikut:
- Intensitas Kuat: Guncangan terasa lebih dari sekadar getaran ringan.
- Durasi Lama: Gempa berlangsung lebih lama dari biasanya, sering kali lebih dari 20-30 detik.
- Sumber Dekat Pantai: Gempa bumi bawah laut dengan magnitudo di atas 7.0 dan berpusat di kedalaman dangkal (kurang dari 70 km) memiliki potensi besar untuk memicu tsunami.
Anjuran: Jangan menunggu! Jika Anda merasakan gempa dengan ciri-ciri di atas, segera lakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih tinggi tanpa perlu menunggu peringatan resmi.
2. Air Laut Surut Secara Tiba-Tiba dan Drastis
Salah satu tanda paling kentara adalah surutnya air laut secara mendadak dan jauh melampaui garis pasang surut normal.
Anda mungkin akan melihat dasar laut yang biasanya tergenang air menjadi terekspos, memperlihatkan terumbu karang dan ikan-ikan yang menggelepar.
Ini adalah tanda bahwa laut sedang "menarik napas" sebelum menghempaskan gelombang raksasa ke daratan.
3. Terdengar Suara Gemuruh yang Tidak Biasa dari Arah Laut
Sebelum gelombang terlihat, sering kali akan terdengar suara aneh dari arah laut. Banyak saksi mata menggambarkan suara ini seperti:
Baca Juga: Infografis Rentetan Gempa 29-30 Juli: Nikobar, Fiji, Aceh, hingga Rusia
- Suara kereta api yang mendekat.
- Dengungan atau deru pesawat jet.
- Suara gemuruh seperti guntur yang datang terus-menerus.
Suara ini dihasilkan oleh energi dahsyat dari gelombang besar yang bergerak dengan kecepatan tinggi menuju pantai.
4. Perilaku Hewan yang Tidak Lazim
Meskipun bukan indikator ilmiah yang pasti, banyak laporan menyebutkan bahwa hewan-hewan menunjukkan perilaku aneh sebelum tsunami terjadi. Hewan memiliki insting yang lebih tajam terhadap perubahan alam.
Tanda-tandanya bisa berupa:
- Hewan ternak atau peliharaan menjadi gelisah dan mencoba lari ke dataran tinggi.
- Burung-burung laut terbang menjauh dari pantai menuju daratan.