Suara.com - Sejumlah sekola di Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo terpaksa memulangkan para siswa lantaran adanya ancaman tsunami yang menyasar sejumlah wilayah Indonesia akibat gempa dahsyat di Rusia berkekuatan magnitudo 8,7 pada Rabu (30/7/2025) waktu setempat.
Potensi tsunami imbas gempa Rusia yang diumumkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meliputi 10 daerah di Indonesia bagian Timur di antaranya Gorontalo, Papua, dan Maluku.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Gorontalo Utara Maharita Usman menyebut jika pihak sekolah langsung membubarkan kegiatan belajar-mengajar di sekolah usai para siswa menerima pembagian Makanan Bergizi Gratis (MBG).
"Setelah selesai melakukan pembagian Makanan Bergizi Gratis (MBG), kami langsung memulangkan seluruh siswa. Ini dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan dini menanggapi isu tsunami yang diumumkan pihak BMKG," ungkapnya dikutip dari Antara, Rabu.
Menurutnya, langkah memulangkan siswa karena Gorontalo Utara merupakan wilayah di bagian utara Provinsi Gorontalo yang berada di pesisir dengan garis pantai terpanjang.
![A clear and informative tsunami warning sign at Pantai Bercak beach in Pacitan, East Java, Indonesia. The sign, set against the backdrop of the ocean, provides critical safety information for beachgoers. [Unsplash/Jeffrey thuman]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/30/81988-ilustrasi-tsunami.jpg)
"Sebelum memulangkan siswa, kami berkoordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan. Kemudian melakukan langkah progresif menindaklanjuti isu tersebut dengan memulangkan siswa lebih awal dari jam biasanya pukul 16.00 WITA. Ini bentuk ikhtiar yang dilakukan mewaspadai hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Alkhairat Kwandang Gorontalo Utara juga mengambil langkah yang sama.
"Kepanikan sempat terjadi, sebab rata-rata orang tua menghubungi kami menanyakan kondisi anak-anak, serta memastikan keamanan mereka menindaklanjuti isu tersebut," Kata Kepala Sekolah MTs Alkhairat Kwandang Gorontalo Utara Yoland Daud.
Menurutnya, langkah progresif yang dilakukan sebagai pimpinan tentunya menyelamatkan warga madrasah. Oleh karena itu anak anak dipulangkan dan sebelumnya disampaikan lewat pengeras suara bahwa tetap tenang.
Baca Juga: Guncangannya Picu Tsunami ke Indonesia, Kemlu: Tak Ada WNI Terdampak Gempa Rusia
"Anak-anak diminta langsung pulang rumah tanpa singgah lagi di mana dan langsung ditindaklanjuti oleh wali kelas untuk menginformasikan di grup masing-masing bahwa anak-anak sudah dikembalikan dari madrasah ke rumah masing-masing," katanya.
BMKG mengimbau masyarakat Gorontalo untuk tetap tenang dan tidak panik terkait dampak gempa tektonik magnitudo 8,7 di dekat pesisir timur Kamchatka, Rusia, terhadap wilayah Kota Gorontalo.
"Imbauannya agar masyarakat tetap tenang, tidak panik karena gempa itu," kata Kepala Stasiun Geofisika kelas II Gorontalo BMKG Andri Wijaya Bidang.
Hasil analisis BMKG merilis dampak gempa tektonik di Rusia itu berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Kota Gorontalo, dengan ketinggian di bawah 0,5 meter berdasarkan permodelan tsunami.
"Wilayah permodelannya, wilayah Kota Gorontalo saja. Jadi tetap tenang, tapi tolong untuk daerah pesisir yang dekat dengan pantai untuk menjauh sementara, kalaupun ada kegiatan ya menjauh dulu," kata Andri.