Suara.com - Selama ini, nama Timothy Ronald dikenal luas sebagai content creator, entrepreneur muda, dan edukator di bidang keuangan digital. Sosoknya sering muncul di berbagai platform media sosial, membagikan tips tentang investasi, bisnis, hingga motivasi seputar produktivitas.
Namun kini, namanya tengah ramai dibicarakan publik. Tidak hanya karena kiprahnya sebagai edukator finansial dan kripto, tapi juga pernyataannya yang kontroversial soal gym yang langsung jadi viral.
Meski menuai kecaman, hal itu menambah sorotan terhadap sosoknya, termasuk latar belakang pendidikannya.
Kontroversi Viral: Pernyataan soal Gym
Belakangan ini, Timothy Ronald menjadi sorotan setelah menyebut bahwa “ngegym membuat otak kosong” dan menyebut aktivitas kebugaran itu “gobl*k”. Pernyataannya menuai reaksi keras, terutama dari para binaraga dan komunitas fitness di Indonesia.
Persatuan Binaraga & Fitness Indonesia (PBFI) bahkan merespons secara resmi, menyatakan bahwa olahraga dan gym justru menjadi “vitamin buat otak”, bukan aktivitas yang membuat otak jadi kosong.
Di media sosial seperti TikTok dan Instagram, video viral komentar Timothy itu tersebar luas, menimbulkan debat panjang dan reaksi dari tokoh seperti Deddy Corbuzier yang menyatakan amarahnya terhadap cemoohan tersebut.
Pendidikan Timothy Ronald

Selain kontroversi, latar pendidikan formal Timothy kini ikut disorot. Diketahui, Timothy Ronald pernah tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Bina Nusantara (Binus), salah satu perguruan tinggi swasta ternama di Indonesia.
Ia memilih jurusan Sistem Informasi S1, sebuah bidang yang menggabungkan ilmu komputer dan manajemen bisnis.
Baca Juga: 'Orang Suka Nge-gym Otaknya Kosong', Adu Pendidikan Deddy Corbuzier vs Timothy Ronald
Namun, perjalanan kuliahnya tidak berlangsung lama. Timothy memutuskan untuk keluar dari perkuliahan atau drop out (DO) pada semester pertama.
Keputusan ini bukan karena faktor akademik, melainkan karena ia sudah sibuk mengelola bisnis yang sedang berkembang pesat. Saat itu, Timothy telah memimpin beberapa usaha dengan jumlah karyawan yang cukup besar, sehingga sulit baginya untuk membagi fokus antara kuliah dan dunia bisnis.
Keputusan DO di semester awal ini menjadi titik balik perjalanan kariernya. Ia memilih jalur pembelajaran non-formal, dengan terjun langsung ke dunia usaha, mencari mentor, dan membangun pengalaman praktis di lapangan.
Kira-kira, mengapa Timothy Ronald memilih berhenti kuliah waktu itu?
Bagi sebagian orang, keputusan Timothy untuk keluar dari kampus di awal perkuliahan mungkin terdengar nekat. Namun bagi Timothy, langkah ini adalah pilihan realistis yang ia ambil karena tuntutan dunia bisnis yang ia geluti.
Sejak usia muda, Timothy sudah terlibat dalam berbagai proyek usaha, mulai dari menjual pomade impor, menjalankan agensi marketing, hingga merintis platform edukasi finansial. Semua aktivitas ini menyita perhatian dan waktu, membuatnya merasa bahwa lingkungan kampus tidak lagi relevan dengan kebutuhan dan ambisi pribadinya.