Infografis
Suara.com - Timothy Ronald dikenal luas sebagai pendiri platform edukasi finansial Ternak Uang dan Akademi Crypto. Namanya kini tengah jadi perbincangan karena ucapannya soal gym.
Saat melakukan live streaming di channel YouTube Niceguymo, Timothy Ronald sebut gym adalah aktivitas yang paling bodoh.
Timothy ungkap, orang-orang yang suka nge-gym memang besar badannya tapi tak sebesar otaknya.
"Menurut gue, orang yang suka nge-gym yang sampai jadi banget badannya itu enggak mungkin sepintar itu," ujar Timothy pada Rabu, 06/08/2025 dikutip dari Suara.com.
“Karena itu aktivitas paling goblok yang pernag gua temuin. Bukan karena Kesehatan ya, tapi secara mental. Orang pintar itu pasti gak suka, lu ngebentuk doang, lu cuma maksa, itu otaknya kosong,” Ujarnya menambahkan.
Potongan pernyataan tersebut lantas jadi kontroversial dan memicu kritikan luas, termasuk dari Dedy Corbuzier karena dianggap meremehkan pentingnya Kesehatan fisik. Apa latar belakang Pendidikan Timothy Ronald?
Pendidikan Timothy Ronald
Sebelum dikenal luas oleh publik sebagai Raja Kripto Indonesia, Timothy Ronald pernah mengenyam pendidikan tinggi di Universitas Bina Nusantara (BINUS) jurusan Sistem Informasi.
Sayangnya, perjalanan pendidikannya tidak berjalan dengan mulus. Di semester awal, Timothy Ronald memutuskan untuk keluar kuliah untuk fokus pada dunia bisnis.
Keputusannya untuk berhenti kuliah sempat menuai pro dan kontra, mengingat BINUS merupakan salah satu kampus ternama dan terbaik di Indonesia dan tak semua orang bisa berkuliah di sana.
Baca Juga: Estimasi Penghasilan YouTube Timothy Ronald, Bisa Tembus Miliaran Rupiah per Bulan?
Dengan tekad sekuat baja, Timothy mencoba membuktikan kepada semua orang, jika keputusan yang ia ambil adalah benar.
Dan benar saja, ketika ia mendalami ilmu bisnis, investasi dan belajar langsung praktik di lapangan secara langsung perlahan membuka jalan kesuksesan bagi dirinya.
Menurutnya, ada banyak ilmu yang ia dapatkan di luar bangku kuliah dan guru yang terbaik bagi dirinya adalah pengalaman.
Perjalanan Karier Timoty Ronald
Pengusaha muda berdarah Indonesia-Tionghoa ini lahir di Tangerang Selatan pada 22 September 2000. Kini ia dikenal publik sebagai investor sekaligus edukator finansial serta CEO dari Akademi Crypto.
Sebelum sukses seperti sekarang ini, ia dikenal sebagai content creator, entrepreneur muda, educator di bidang keuangan digital.
Ia kerap muncul di berbagai platform media sosial, seperti TikTok, Instagram dan YouTube, membagikan tips investasi, bisnis serta motivasi seputar produktivitas.
Dengan gaya Bahasa yang santai dan sederhana, Timothy mampu menjelaskan konsep keuangan dan investasi yang rumit menjadi sederhana dan aplikatif.
Alhasil ia berhasil menarik jutaan pengikut, terutama anank-anak muda yang ingin belajar investasi dan mengelola keuangan.
Timothy mencoba menegembangkan berbagai platform edukasi seperti Ternak Uang dan Akademi Crypto yang banyak membantu orang untuk lebih memahami bisnis investasi digital seperti kripto.
Sejak itulah, Timothy Ronald dikenal sebagai "Raja Kripto Indonesia" berkat pendekatannya yang transparan dan realitis, bukan hanya sekedar janji keuntungan, tetapi juga membahas risiko, strategi jangka panjang dan pentingnya edukasi sebelum terjun ke dunia digital asset.
Total Kekayaan Timothy Ronald
Sukses jadi content creator sekaligus investor muda Indonesia. Timothy, salah satu investor di Holywings Group, jadi sumber pendapatan terbesar terbesar selain dari crypto.
Sebelumnya, ia pernah jajal bisnis impor minyak rambut atau pomade sejak usianya masih remaja. Ia juga pernah terjun ke dunia property, mengelola wedding organizer hingga menjalankan advertising agency sebelum pandemic Covid-19.
Timothy juga sempat mendirikan platform fintech bernama Ternak Uang yang kini hanya beroperasi sebagai media.
Tak cukup sampai disitu, Timothy juga mengelola kanal YouTube yang memiliki 2,89 juta subscriber dengan estimasi penghasilan anatar 4.500 hingga 72.000 USD.
Menurut kabar yang beredar, total harta kekayaan Timothy Ronald diperkirakan di atas Rp300 miliar ada yang klaim sudah mencapai Rp1 triliun jika dihitung dari valuasi bisnis dan investasinya.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
