Infografis
Suara.com - Memilih sunscreen atau tabir surya di tengah lautan produk bisa terasa membingungkan, terutama bagi para pemula.
Dengan berbagai istilah seperti SPF, PA, broad-spectrum, dan daftar bahan yang panjang, tak heran jika banyak anak muda yang akhirnya asal ambil produk tanpa benar-benar paham.
Padahal, memahami label sunscreen adalah kunci utama untuk melindungi kulit dari bahaya sinar matahari secara maksimal.
Jangan khawatir, tidak perlu menjadi ahli kimia untuk bisa membaca label sunscreen seperti seorang pro.
Membedah Kode Rahasia: Apa Arti SPF dan PA?
Saat melihat kemasan sunscreen, dua akronim yang paling sering kamu temui adalah SPF dan PA. Keduanya adalah indikator kekuatan perlindungan, tetapi untuk jenis sinar UV yang berbeda.
SPF (Sun Protection Factor): Pelindung dari Sinar UVB
SPF adalah ukuran seberapa efektif sebuah sunscreen dalam melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet B (UVB).
Sinar UVB inilah yang menjadi penyebab utama kulit terbakar (sunburn) dan kemerahan.
Angka yang tertera di sebelah SPF menunjukkan seberapa lama kamu bisa berada di bawah sinar matahari sebelum kulitmu mulai terbakar, dibandingkan tanpa perlindungan sama sekali.
Baca Juga: Awas, Jangan Salah Lagi! Bongkar 7 Mitos Populer Seputar Sunscreen
Misalnya, jika kulitmu biasanya mulai memerah setelah 10 menit terpapar matahari, maka dengan SPF 30, kulitmu secara teoretis akan terlindungi 30 kali lebih lama (sekitar 300 menit).
Namun, perlu diingat bahwa ini adalah perhitungan dalam kondisi ideal di laboratorium.
SPF 15: Menyaring sekitar 93% sinar UVB.
SPF 30: Menyaring sekitar 97% sinar UVB.
SPF 50: Menyaring sekitar 98% sinar UVB.
Untuk aktivitas sehari-hari, American Academy of Dermatology merekomendasikan penggunaan sunscreen dengan minimal SPF 30.
PA (Protection Grade of UVA): Perisai dari Sinar UVA
Jika SPF fokus pada UVB, maka PA adalah sistem pengukuran yang berasal dari Jepang untuk menunjukkan tingkat perlindungan terhadap sinar ultraviolet A (UVA).
