Suara.com - Persaingan industri parfum dan produk berbasis aroma di Indonesia semakin ketat, didorong oleh laju peluncuran produk yang cepat dan selera konsumen yang terus berubah.
Pasar yang dinamis ini, dengan populasi muda yang terkoneksi digital, menuntut inovasi yang bukan hanya memanjakan indera penciuman, tetapi juga menyentuh sisi emosional dan identitas konsumen.
Menjawab tantangan tersebut, dsm-firmenich menghadirkan Connect: Future You ke Asia Tenggara, dimulai dari Jakarta.
Instalasi ini menawarkan pengalaman Fragrance Sensorium yang imersif, memadukan seni, teknologi, dan narasi aroma untuk mengeksplorasi keinginan konsumen di masa depan.
“Melalui Connect: Future You, kami berinvestasi secara berani dan kreatif dalam masa depan industri wewangian Asia Tenggara, dimulai dari Indonesia, sebuah pasar dengan kekayaan budaya dan potensi luar biasa,” ujar Levenza Toh, Wakil Presiden, Regional Consumer Brands, Asia Tenggara, Jepang & Korea, Perfumery & Beauty.

Pameran ini menampilkan kolaborasi dengan seniman Indonesia, Yawara, melalui karya “The Forest and Its Fragrance”, yang mengajak pengunjung terhubung kembali dengan hutan lewat aroma, emosi, dan sentuhan.
Perfumer global seperti Honorine Blanc dan Alessandro Croce memanfaatkan bahan 100 persen daur ulang untuk menciptakan aroma unik yang terinspirasi dari batik.
Berlangsung 5–15 Agustus di ART:1 NEW MUSEUM, acara ini memamerkan 22 kreasi wewangian orisinal yang dihadirkan dalam berbagai bentuk, dari parfum hingga produk rumah tangga, sekaligus menggarisbawahi potensi Indonesia sebagai pusat tren aroma masa depan di Asia Tenggara.
Baca Juga: 5 Parfum Wanita yang Semakin Wangi Saat Berkeringat, Harganya Ramah di Kantong!