Suara.com - Film Merah Putih One For All tengah ramai diperbincangkan publik. Karya garapan Endiarto dan Bintang ini memicu kontroversi yang cukup panas.
Film animasi ini mengisahkan tentang petualangan sekelompok anak-anak dari berbagai latar budaya di Indonesia yang tergabung dalam Tim Merah Putih.
Sekelompok anak tersebut berasal dari Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, dan Cina yang ditugasi misi mulia menjaga bendera pusaka.
Namun, tiga hari sebelum Hari Kemerdekaan, bendera tersebut hilang secara misterius. Situasi itu pun membuat mereka memulai misi heroik.
Kedelapan anak-anak itu menjelajahi hutan, menyusuri sungai, dan menghadapi berbagai rintangan demi menemukan kembali Sang Merah Putih.
Sejak posternya rilis, film animasi ini menuai kritik tajam. Sorotan paling besar tertuju pada kualitas animasi yang dianggap tak sebanding dengan bujet produksi.
Diketahui, berdasarkan isu yang kekinian ramai di media sosial, bujet produksi film "Merah Putih One For All" ini disebut-sebut mencapai Rp6,7 miliar.
Banyak pengguna X menilai visualnya kurang memuaskan, bahkan tak sesuai ekspektasi untuk film dengan biaya sebesar itu.

Dengan segala kontroversi ini, di mana sebenarnya film animasi karya anak bangsa tersebut tayang?
Baca Juga: Hanung Bramantyo soal Merah Putih One For All: Kalau Tak Dikorupsi pun Hasilnya Tetap Jelek
Film "Merah Putih One For All" dibuat untuk memeriahkan perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia yang jatuh pada hari Minggu, 17 Agustus 2025.
Film animasi ini dijadwalkan rilis di seluruh bioskop Tanah Air pada Kamis, 14 Agustus 2025, atau tiga hari sebelum Hari Kemerdekaan.
Menariknya, harga tiket khusus untuk penayangan di tanggal 17 Agustus 2025 dipatok cukup terjangkau, yakni hanya Rp17 ribu.
Di balik layar, film "Merah Putih One For Al" ini diproduksi oleh Perfiki Kreasido, bagian dari Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail.
Produsernya adalah Toto Soegriwo, dengan produser eksekutif Sonny Pudjisasono dan Endiarto. Posisi sutradara dipegang oleh Endiarto dan Bintang Takari.
Fakta lain yang mencuri perhatian, "Merah Putih One For All" disebut-sebut sebagai film pertama yang digarap oleh rumah produksi tersebut.
Tanggapan Netizen soal Film Merah Putih One For All
Akun X @HabisNontonFilm mengunggah poster film animasi "Merah Putih One For All" yang diduga menghabiskan biaya produksi hingga Rp6,7 miliar.
"Film Merah Putih One For All budget Rp6,7 miliar dan dibuat kurang dari 1 bulan. Buset dah," tulisnya dikutip pada Senin, 11 Agustus 2025.
Unggahan ini pun sontak menyita perhatian dari netizen. Berikut adalah beberapa tanggapan para netizen.
"Setelah lihat Instagram produsernya malah jadi kasihan. Dia sepertinya produser film-film lokal berbudget kecil, terus tiba-tiba dapet proyek yang budgetnya lumayan, dan harus selesai 1 bulan. Andaikan tiba-tiba diusut jadi kasus laundry, malah dia yang jadi korban," tulis netizen.
"Pakai uang negara enggak ya? Bisa dong KPK audit kalau enggak balik modal. Merugikan keuangan negara masuknya kan?" timpal netizen lain.
"Mereka pikir dengan bugdet dan batas waktu produksi segitu bakal menghasilkan keuntungan seuntung film Jumbo?" tambah netizen lain.
"Kenapa sih pemerintah itu anggaran gede gini buat proyek enggak jelas. Kenapa enggak dialokasikan ke pendidikan dan kesehatan. Di otaknya itu apa sih, utang budi kampanye kah kok segitunya," ujar netizen lain.
"Budget asli Rp100 juta doang kayaknya itu, sisanya dikantongin," komentar netizen lainnya lagi