New Balance: Punya dua andalan utama.
Fresh Foam X: Ini adalah bantalan andalan NB untuk daily training. Karakternya empuk, stabil, dan protektif. Memberikan kenyamanan yang seimbang tanpa terasa lembek.
FuelCell: Ini adalah busa super kritis (supercritical foam) milik NB yang dirancang untuk kecepatan. Rasanya sangat responsif, ringan, dan membal (bouncy). Digunakan pada sepatu tempo hingga sepatu lomba.
Hoka: Konsisten dengan satu jenis busa utama.
CMEVA (Compression Molded EVA): Ini adalah jantung dari semua sepatu Hoka. Karakternya sangat empuk, ringan, dan mampu menyerap benturan secara maksimal.
Meskipun beberapa model terbaru dibuat lebih responsif, DNA utamanya tetap pada keempukan yang memanjakan kaki.
2. Geometri dan Sensasi Berlari:
New Balance: Sebagian besar modelnya menawarkan sensasi lari yang lebih natural dan stabil. Kamu masih bisa merasakan pijakan tanah dengan baik.
Namun, pada seri FuelCell terbaru, mereka sudah mulai mengadopsi geometri rocker untuk efisiensi lari yang lebih baik.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Sepatu Lari Karbon Merek Luar dan Lokal, Mulai Rp750 Ribuan
Hoka: Di sinilah letak sihirnya. Semua sepatu Hoka menggunakan Meta-Rocker Geometry. Ini adalah desain midsole yang melengkung seperti kursi goyang.
Tujuannya adalah menciptakan transisi dari tumit ke ujung kaki yang sangat mulus dan efisien, seolah-olah kaki kamu "didorong" untuk terus bergulir ke depan.
Jadi, Mana yang Terbaik untuk Kamu?
Setelah memahami perbedaan mendasar, kini saatnya mencocokkan dengan profil kamu.
Pilih New Balance Jika:
Kamu Butuh Sepatu Serbaguna: Satu sepatu lari santai, tempo ringan, hingga ke gym (misal: Fresh Foam 880).