Isnin Anang Marhana menjelaskan bahwa paparan di ruang tertutup atau dalam dosis tinggi dapat menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru (edema pulmoner), henti napas, dan kematian.
- Iritasi Kulit
Kulit yang terpapar dapat mengalami gatal-gatal, kemerahan, melepuh, bahkan luka bakar kimiawi.
- Masalah Pencernaan dan Jantung
Efek sistemik lainnya termasuk mual, muntah, dan diare. Paparan gas air mata juga dapat memicu peningkatan detak jantung dan tekanan darah, yang sangat berisiko bagi individu dengan riwayat penyakit jantung.
- Risiko Jangka Panjang
Bagi mereka yang selamat dari paparan dosis tinggi, ancaman belum berakhir. Orang dengan riwayat asma dan perokok aktif memiliki risiko komplikasi yang jauh lebih tinggi.
Risiko jangka panjang seperti fibrosis paru (penebalan jaringan paru), bronkitis kronis, dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD) dapat menghantui.
Insiden di atas harus menjadi momentum untuk mengedukasi masyarakat luas tentang risiko kesehatan di balik kepulan asap gas air mata.
Baca Juga: Bupati Pati Bisa Susul Nasib Tragis Aceng Fikri? Sejarah Buktikan DPRD Pernah Menang
Mengetahui bahayanya adalah langkah pertama untuk menuntut prosedur pengendalian massa yang lebih humanis dan aman bagi semua pihak.