Suara.com - Fenomena politik Indonesia belakangan ini kembali diramaikan dengan munculnya istilah yang terdengar asing namun sarat makna, yaitu kakistokrasi.
Istilah ini mendadak viral di media sosial, menjadi bahan perbincangan publik, hingga dipakai untuk menyindir dinamika politik dan pemerintahan yang terjadi saat ini.
Lantas, apa itu kakistokrasi? Mengapa istilah ini begitu menarik perhatian, dan bagaimana hubungannya dengan kehidupan bernegara di Indonesia?
Untuk memahami lebih jauh, kita juga perlu melihat perbedaan kakistokrasi dengan meritokrasi, sebuah konsep yang kerap dianggap ideal dalam tata kelola pemerintahan modern.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang arti kakistokrasi, asal-usulnya, ciri-ciri, hingga perbedaannya dengan meritokrasi. Mari kita ulas lebih dalam.
Apa Itu Kakistokrasi?
Secara sederhana, kakistokrasi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem pemerintahan yang dipimpin oleh orang-orang paling buruk, tidak kompeten, atau minim kualitas. Kata ini berasal dari bahasa Yunani kuno:
- Kakistos berarti "yang terburuk"
- Kratos berarti "kekuasaan" atau "pemerintahan"
Jika digabungkan, kakistokrasi berarti "pemerintahan oleh orang-orang terburuk."
Istilah ini bukanlah sesuatu yang baru. Dalam sejarah, kakistokrasi sudah digunakan sejak abad ke-17 untuk menyindir kepemimpinan yang dianggap bobrok, korup, dan tidak layak memimpin.
Baca Juga: Bang Madun Ikut Demo Buruh: Kami Cuma Minta Kesejahteraan!
Namun, di era digital sekarang, istilah ini kembali populer karena dianggap relevan dengan kondisi sosial-politik di banyak negara, termasuk Indonesia.
Mengapa Istilah Kakistokrasi Viral di Indonesia?
Popularitas istilah kakistokrasi di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari dinamika politik yang penuh drama.
Beberapa faktor yang membuat istilah ini viral antara lain:
- Kritik terhadap kualitas kepemimpinan: Banyak warganet merasa bahwa sejumlah pemimpin atau pejabat publik kurang memiliki kapasitas dan integritas, sehingga istilah kakistokrasi dianggap cocok untuk menggambarkan situasi ini.
- Kekecewaan publik: Masyarakat sering kali merasa kecewa dengan kebijakan yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat. Istilah kakistokrasi pun dipakai sebagai bentuk sindiran tajam.
- Viral di media sosial: Twitter, TikTok, dan Instagram menjadi ruang subur penyebaran istilah ini. Dalam hitungan jam, istilah asing bisa berubah menjadi bahan meme, diskusi serius, hingga trending topic.
Dengan kata lain, kakistokrasi menjadi istilah yang relevan untuk mengekspresikan keresahan masyarakat terhadap kondisi politik.
Ciri-Ciri Pemerintahan Kakistokrasi