Sebagai CEO Malaka Project, Ferry memang dikenal lama berkecimpung dalam dunia big data dan social media intelligence.
Pengalaman profesionalnya sebagai mantan analis di Kementerian Keuangan juga membentuk kemampuannya membaca pola data dengan presisi tinggi.
Tak heran jika argumen-argumennya sulit dibantah, bahkan oleh tokoh sekelas mantan Kepala Bais Soleman B. Ponto maupun pengamat politik yang terbiasa dengan analisis konvensional.
Apa yang dipaparkan Ferry memiliki implikasi penting bagi aparat penegak hukum Indonesia. Pendekatan berbasis data digital bisa menjadi game changer dalam investigasi aksi massa di era media sosial.
Namun, ia tetap mengingatkan pentingnya kehati-hatian agar data tidak ditarik ke kesimpulan yang gegabah.
Kehadiran Ferry dalam diskusi ini sekaligus menjadi kritik tersirat terhadap pola analisis lama yang cenderung retoris. Ia menunjukkan bahwa di era digital, spekulasi tidak cukup.
Analisis harus bisa diverifikasi dengan data. Dengan cara ini, pembahasan publik soal aksi massa dan kerusuhan bisa lebih objektif, akurat, dan solutif.