- Nama Agus Setiawan menjadi trending di X usai menghadiri audiensi bersama DPR.
- Agus Setiawan adalah seorang mahasiswa Sarjana Ilmu Politik di Universitas Indonesia (UI).
- Sosoknya memiliki rekam jejak aktivisme dan pengalaman organisasi yang mentereng.
Suara.com - Nama Agus Setiawan menjadi trending di X usai menghadiri audiensi bersama DPR pada Rabu, 3 September 2025. Pasalnya, Agus Setiawan memicu kontroversi terkait kepengurusan BEM UI.
Nama Agus Setiawan mengemuka di media sebagai Ketua BEM UI. Namun, kritikan ramai dilontarkan warganet yang mempertanyakan proses pemilihan BEM se-UI.
Lantas seperti apa profil Agus Setiawan? Ini rekam jejak Agus Setiawan yang mentereng dikutip dari CV-nya ketika maju sebagai calon Ketua BEM UI.
Profil Agus Setiawan

Agus Setiawan adalah seorang mahasiswa Sarjana Ilmu Politik di Universitas Indonesia (UI) angkatan 2021. Menurut CV, ia mencatatkan IPK 3.51/4.00.
Minatnya pada isu sosial dan kepemimpinan telah terasah jauh sebelum ia menginjakkan kaki di kampus perjuangan.
Hal ini dibuktikan dengan penghargaan sebagai Lulusan Terbaik di Global Islamic Boarding School, Kalimantan Selatan, atas prestasi akademis dan ekstrakurikulernya.
Pengakuan atas potensi kepemimpinannya juga datang dari institusi ternama.
Agus terpilih sebagai salah satu Awardee of Young Leaders for Indonesia National Wave 16 oleh McKinsey & Company, sebuah program prestisius yang menjaring calon-calon pemimpin masa depan Indonesia.
Baca Juga: Di Hadapan Pimpinan DPR, Mahasiswa Keberatan dengan Pernyataan Prabowo Soal Dugaan Makar
Jejak Aktivisme dan Pengalaman Organisasi

Jejak rekam Agus di berbagai organisasi menunjukkan kepeduliannya yang mendalam terhadap isu-isu sosial dan lingkungan.
Berikut adalah sejumlah posisi strategis yang pernah dan sedang diembannya:
1. Koordinator Bidang Sosial dan Lingkungan BEM UI (Maret 2024 - Sekarang)
Dalam perannya saat ini, Agus bertanggung jawab mengoordinasikan 7 program, lebih dari 12 proyek, dan 48+ kampanye yang berfokus pada kesadaran sosial dan lingkungan.
Ia memimpin tim yang beragam dari 3 angkatan dan 4 disiplin ilmu yang berbeda, menunjukkan kemampuannya dalam manajemen lintas fungsi.