Suara.com - Langit Indonesia akan dihiasi fenomena alam spektakuler, Gerhana Bulan Total atau yang populer disebut 'Blood Moon', pada Minggu malam, 7 September 2025, hingga Senin dini hari.
Momen langka ini bukan hanya tontonan kosmik yang indah, tetapi juga menjadi waktu spiritual yang penting bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Kementerian Agama (Kemenag) RI telah mengimbau seluruh umat Islam di Indonesia untuk melaksanakan salat sunah gerhana bulan (salat khusuf) sebagai bentuk pengakuan atas kebesaran Allah SWT.
"Gerhana bulan ini menjadi momentum memperbanyak zikir, istighfar, dan doa bersama untuk keamanan dan keselamatan bangsa," ujar Dirjen Bimas Islam Kemenag, Abu Rokhmad.
Bagi Anda yang ingin melaksanakan ibadah ini, berikut adalah panduan lengkap mengenai tata cara, niat, hingga jadwal pelaksanaan salat gerhana bulan total.
![Ilustrasi salat tahajud [ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/03/12/11029-ilustrasi-salat-tahajud-ist.jpg)
Jadwal Gerhana Bulan Total 'Blood Moon' di Indonesia
Menurut data dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan BMKG, fenomena ini dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia.
Waktu pelaksanaan salat gerhana dapat dilakukan sejak awal gerhana hingga bulan kembali normal.
Berikut adalah rincian waktu penting gerhana bulan total dalam Waktu Indonesia Barat (WIB):
Baca Juga: Fenomena Langka Corn Moon dan Gerhana Bulan Total Hiasi September 2025, Catat Tanggalnya
Awal Gerhana Penumbra (P1): 22.26 WIB
Awal Gerhana Sebagian (U1): 23.27 WIB
Awal Gerhana Total (U2): 00.30 WIB
Puncak Gerhana: 01.11 WIB
Akhir Gerhana Total (U3): 01.53 WIB
Akhir Gerhana Sebagian (U4): 02.56 WIB
Akhir Gerhana Penumbra (P4): 03.56 WIB
Niat dan Tata Cara Salat Gerhana (Khusuf)
Hukum melaksanakan salat khusuf adalah sunah muakkadah atau sangat dianjurkan. Salat ini dapat dilakukan sendiri, namun lebih utama jika dilaksanakan secara berjamaah di masjid atau musala.
Berikut adalah bacaan niat dan tata caranya.
Bacaan Niat Salat Gerhana:
أُصَلِّي سُنَّةَ لِخُسُوفِ القَمَرِ رَكْعَتَينِ إِمَامًا/مَأْمُومًا لِلَّهِ تَعَالَى
Ushallii sunnata li khusuufil qamari rak'ataini imaaman/makmuuman lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya berniat salat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Pelaksanaan:
1. Rakaat Pertama:
- Memulai dengan takbiratul ihram dan niat.
- Membaca doa iftitah dan Surat Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat panjang (seperti Al-Baqarah) dengan suara nyaring (jahr).
- Rukuk pertama yang panjang.
- Bangkit dari rukuk (I'tidal), kemudian membaca Al-Fatihah lagi dan surat yang lebih pendek (seperti Ali Imran).
- Rukuk kedua yang durasinya lebih singkat dari yang pertama.
- I'tidal kedua.
- Sujud dua kali dengan durasi yang panjang, dipisah dengan duduk di antara dua sujud.
2. Rakaat Kedua:
- Bangkit untuk rakaat kedua, tata caranya sama seperti rakaat pertama, namun bacaan suratnya lebih pendek dari sebelumnya.
- Setelah sujud kedua, lakukan tasyahud akhir dan diakhiri dengan salam.
Setelah salat selesai, dianjurkan bagi imam untuk menyampaikan khutbah yang berisi nasihat untuk meningkatkan takwa, memperbanyak zikir, istighfar, sedekah, dan amalan baik lainnya.
Momen gerhana bulan total adalah pengingat agung akan kuasa Allah SWT. Mari manfaatkan kesempatan ini untuk beribadah dan merenung.
Jangan lupa ajak keluarga dan sanak saudara untuk bersama-sama melaksanakan salat khusuf dan menyaksikan keindahan 'Blood Moon' malam ini.