Suara.com - Wisata kini tidak lagi dipandang sekadar hiburan. Di banyak negara, destinasi alam dan budaya juga berfungsi sebagai panggung diplomasi, mempertemukan tradisi lokal dengan pandangan global.
Indonesia, dengan keindahan alam dan keragaman budayanya, semakin sering menggunakan pariwisata sebagai medium diplomasi publik. Salah satunya terlihat di Tanjung Lesung, Banten, yang baru saja mencuri hati puluhan diplomat dunia.
Dalam kunjungan yang diikuti perwakilan 11 negara, kawasan wisata bertaraf internasional ini menjadi etalase pesona Indonesia. Ada beberapa alasan mengapa Tanjung Lesung begitu memikat bagi para tamu mancanegara.
1. Sunset yang Tak Tertandingi
Panorama matahari terbenam di Pantai Tanjung Lesung menjadi pengalaman yang membekas di benak para diplomat. Cahaya jingga yang perlahan tenggelam di balik cakrawala memberi suasana tenang sekaligus romantis.
Duta Besar Belarus, Raman Ramanouski, menyampaikan kesannya, “Sunset di sini adalah salah satu yang paling indah yang pernah saya lihat.”
2. Laut Tenang dan Aktivitas Olahraga Air
Pantai Lalassa menawarkan ombak yang bersahabat, sehingga aman dinikmati untuk berbagai kegiatan watersport. Beberapa diplomat menyempatkan diri mencoba aktivitas air seperti jetski dan banana boat, dan mengapresiasi standar keamanan yang diterapkan.
Kombinasi laut tenang dan fasilitas modern membuat pantai ini setara dengan destinasi populer di kawasan Asia Tenggara.
Baca Juga: Rapper Melly Mike Terpesona Destinasi di Jakarta, Kejutan Tak Terduga Bikin Ketagihan
3. Wisata Budaya yang Autentik
Selain panorama laut, kekayaan budaya lokal menjadi daya tarik lain yang tak kalah penting. Para diplomat mengunjungi Mongolian Culture Center dan Kampung Joglo yang menghadirkan perpaduan tradisi unik. Duta Besar Kuba, Dagmar Gonzalez Grau, mengungkapkan, “Kunjungan ke Mongolian Culture Center dan Kampung Joglo memperlihatkan kepada saya keunikan tradisi Nusantara yang masih hidup.”
Bagi para tamu mancanegara, kesempatan ini menjadi pintu untuk memahami Indonesia lebih dekat lewat seni, arsitektur, dan interaksi budaya.
4. Kuliner dengan Sentuhan Global
Pengalaman kuliner turut memperkaya kunjungan. Di Pangrango Restaurant, para diplomat disuguhi hidangan lokal yang dipadukan dengan cita rasa internasional. Menu yang disiapkan mampu menyesuaikan selera tamu dari berbagai latar belakang, sekaligus memperkenalkan ragam kekayaan bumbu Nusantara.

Kehadiran kuliner berkelas dunia ini memperkuat kesan bahwa Tanjung Lesung siap menerima wisatawan internasional dengan penuh keramahan.
5. Fasilitas Lengkap dan Status KEK Pariwisata
Selain alam dan budaya, Tanjung Lesung menawarkan infrastruktur yang memadai. Andrew dari Kedutaan Besar Rusia menegaskan, “Tanjung Lesung memiliki fasilitas yang lengkap dan pantai yang indah. Saya kira tempat ini bisa bersaing dengan destinasi populer lain di Asia.”
Tidak mengherankan, kawasan ini ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata, yang memungkinkan pengembangan fasilitas modern, insentif investasi, dan dukungan pemerintah. Status ini memperkuat posisi Tanjung Lesung sebagai destinasi unggulan dengan standar internasional.
Kunjungan diplomatik ini memperlihatkan bagaimana wisata dapat menjadi sarana diplomasi yang efektif. Melalui keindahan alam, atraksi budaya, serta dukungan infrastruktur berkelas dunia, Tanjung Lesung tidak hanya menawarkan pengalaman liburan, tetapi juga menjadi wajah pariwisata Indonesia di mata internasional.
Di balik rona jingga senja dan keramahan lokal, diplomasi budaya berjalan dengan alami, menghubungkan Indonesia dengan dunia melalui jalur yang penuh keindahan.