Rumah pertama akan lebih terasa bernilai jika lingkungan sekitarnya mendukung kebutuhan hidup sehari-hari. Akses ke pasar modern, klinik kesehatan, sekolah, area kuliner, hingga pusat hiburan perlu dipertimbangkan.
Misalnya, di Paramount Petals sudah hadir klinik, community club, hingga pasar modern yang segera beroperasi. Kehadiran tenant populer seperti KFC, Kopi Kong Djie, hingga rencana alfresco food court juga memberi nilai tambah bagi penghuni.
4. Cek Kredibilitas Pengembang
Generasi muda perlu kritis memilih pengembang yang punya rekam jejak jelas. Kredibilitas pengembang menjadi jaminan bahwa pembangunan berjalan konsisten, tidak berhenti di tengah jalan, dan nilai investasi terjaga.
Paramount Land, misalnya, sudah terbukti dengan keberhasilan membangun Gading Serpong hingga kini meneruskan konsistensi itu ke Paramount Petals.
5. Pertimbangkan Nilai Investasi Jangka Panjang
Rumah pertama bukan hanya tempat tinggal, tapi juga aset. Pilih kawasan yang punya konsep pengembangan berkelanjutan agar nilainya terus meningkat.
Pertumbuhan konsisten lewat infrastruktur, fasilitas, dan community hub akan membuat properti tidak hanya nyaman ditempati, tapi juga menguntungkan bila dijadikan investasi jangka panjang.
6. Sesuaikan dengan Kebutuhan dan Gaya Hidup
Baca Juga: Curhat Wakil Ketua DPRD Jabar, Tunjangan Rp71 Juta Tak Cukup Beli Rumah
Terakhir, jangan lupa menyesuaikan pilihan rumah dengan kebutuhan masa kini. Apakah ingin hunian compact untuk pasangan muda, atau ruko komersial yang bisa sekaligus jadi tempat usaha? Kawasan kota mandiri biasanya menawarkan pilihan beragam produk sesuai gaya hidup generasi muda yang dinamis.
Kesimpulannya, membeli rumah pertama memang butuh strategi. Bukan sekadar melihat harga, tetapi juga bagaimana kawasan tempat rumah itu berada akan berkembang di masa depan.
Dengan memilih bijak, rumah pertama tidak hanya jadi tempat tinggal, tapi juga batu loncatan menuju masa depan yang lebih mapan.