- Denny Sumargo dipandang lebih cocok jadi Menpora ketimbang Raffi Ahmad.
- Ia disebut legenda basket Indonesia.
- Denny Sumargo dulunya punya karier gemilang di dunia basket.
Suara.com - Nama Denny Sumargo ikut terseret dalam pembahasan sosok calon Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) baru pengganti Dito Ariotedjo.
Hal ini bermula dari sebuah akun Threads @rhamasukma yang membandingkan kemampuan Denny Sumargo dengan Raffi Ahmad.
Seperti yang diketahui, Raffi Ahmad dikabarkan masuk bursa Menpora bersama Taufik Hidayat dan Moreno Soeprapto.
Menurut akun tersebut, latar belakang Raffi Ahmad tidak cukup relevan untuk menduduki jabatan tersebut.
"Daripada Raffi Ahmad, mendingan Denny Sumargo yang jadi Menpora, legenda basket nasional yang prestasinya seabrek," kata akun Threads tersebut.

Tak disangka, unggahan itu sampai ke telinga Denny Sumargo sendiri. Alih-alih merasa tersanjung, ia justru langsung undur diri.
"Jangan bawa gue mas, gue gak mampu," balas Denny Sumargo, dengan emotikon menangis.
Denny Sumargo Si Legenda Basket
Sebagaimana diketahui, Denny Sumargo memiliki prestasi gemilang di dunia basket.
Baca Juga: Latar Belakang Mentereng Moreno Soeprapto, Masuk Kandidat Menpora Gantikan Dito Ariotedjo
Jauh sebelum dikenal sebagai "Pebasket Sombong" di kanal YouTube miliknya, namanya sudah lebih dulu menjadi legenda basket nasional.
Lahir di Makassar pada 11 Oktober 1981, perjalanan karier basket Denny Sumargo adalah bukti nyata dari kerja keras dan passion.
Kisah cintanya dengan bola basket dimulai sejak bangku SMA, di mana ia bergabung dengan klub Viking di Makassar.
Bakatnya yang menonjol kemudian membawanya hijrah ke Jakarta pada tahun 2000, sebuah langkah besar yang menjadi titik balik dalam kariernya.
Di Jakarta, Denny Sumargo bergabung dengan klub Aspac, salah satu kekuatan besar dalam dunia basket Indonesia saat itu.

Tak butuh waktu lama baginya untuk bersinar. Pada tahun 2001, ia langsung menyabet gelar "Rookie of the Year", sebuah pengakuan atas potensinya yang luar biasa.
Bersama Aspac, ia turut andil dalam meraih gelar juara Kobatama pada periode 2000-2002 dan IBL pada tahun 2003.
Kariernya semakin menanjak ketika ia memutuskan untuk pindah ke tim rival, Satria Muda Britama, pada tahun 2004.
Keputusan ini terbukti tepat. Bersama Satria Muda, pria yang akrab disap Densu itu menjelma menjadi pemain yang komplet. Ia dikenal dengan kecepatan dan slam dunk-nya yang bertenaga.
Densu berhasil membawa timnya meraih gelar juara IBL pada tahun 2006 dan 2007, mengukuhkan dominasi Satria Muda di kancah nasional.
Tak hanya berprestasi di level klub, Densu juga menjadi andalan bagi tim nasional basket Indonesia.
Ia beberapa kali membela panji Merah Putih di ajang internasional, seperti SEABA dan ABC (sekarang FIBA Asia Cup), menunjukkan dedikasinya untuk mengharumkan nama bangsa.
Setelah malang melintang di dunia basket selama lebih dari satu dekade dan sempat bermain untuk Garuda Bandung, Densu akhirnya memutuskan untuk "gantung sepatu".
Pada tahun 2011, ia memulai babak baru dalam hidupnya dengan terjun ke dunia hiburan.
Keputusannya untuk beralih profesi terbukti sukses. Ia membintangi sejumlah film layar lebar populer seperti "5 cm" (2012) dan "Hattrick" (2012).
Kini, ia dikenal sebagai salah satu aktor, presenter, dan kreator konten paling sukses di Indonesia.