- Tutut Soeharto menggugat Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di PTUN Jakarta pada 12 September 2025.
- Tutut adalah anak pertama dari Presiden RI ke-2 Soeharto dan Siti Hartinah (Ibu Tien).
- Puncak kariernya terjadi saat dipilih menjadi Menteri Sosial.
Suara.com - Profil Tutut Soeharto turut menjadi perhatian.
Ini setelah pemilik nama asli Siti Hardiyanti Rukmana menggugat Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di PTUN Jakarta pada 12 September 2025.
Gugatan ini terkait larangan bepergian Tutut Soeharto ke luar negeri.
Lantas, seperti apa profil dan pendidikan Tutut Soeharto?
Profil Tutut Soeharto dan Jejak Kariernya

Tutut Soeharto lahir di Jakarta pada 23 Januari 1949. Saat kelahirannya, sang ayah, Presiden RI ke-2 Soeharto, masih menjabat sebagai jenderal militer Indonesia.
Tutut sendiri adalah anak pertama dari pasangan Soeharto dan Siti Hartinah (Ibu Tien).
Sejak kecil, Tutut sering disapa "Tuti" atau "Hastuti", tapi nama "Tutut" melekat kuat karena kedekatannya dengan sang ayah.
Keluarga Cendana, julukan untuk keluarga Soeharto, dikenal sebagai simbol kekuasaan Orde Baru. Tutut sendiri turut memainkan peran penting sebagai pendamping ayahnya dalam berbagai acara resmi.
Baca Juga: Punya Utang Rp700-an Miliar ke Negara, Seberapa Kaya Tutut Soeharto?
Sebagai putri sulung, Tutut digadang-gadang sebagai penerus politik ayahnya. Ia sering mendampingi Soeharto dalam kunjungan kenegaraan, yang membentuk citranya sebagai figur yang dekat dengan kekuasaan.
Karier politik Tutut mencapai puncak pada 1998. Kala itu, ia diangkat sebagai Menteri Sosial Republik Indonesia di Kabinet Pembangunan VII.
Jabatan ini dipegangnya hingga akhir era Orde Baru, meski masa jabatannya singkat akibat reformasi 1998 yang menumbangkan ayahnya.
Setelah itu, Tutut mendirikan Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) pada 2002, untuk melanjutkan ideologi pembangunan Orde Baru. Partai ini sempat maju dalam Pemilu 2004, tapi tak mencapai sukses signifikan.
Di sisi bisnis, Tutut dikenal sebagai pengusaha sukses dengan aset fantastis. Ia terlibat dalam berbagai proyek infrastruktur pada era ayahnya, seperti pengelolaan jalan tol melalui PT Jamsostek dan perusahaan properti.
Nama Tutut juga tercatat dalam daftar orang terkaya Indonesia. Kekayaan diprediksi mencapai Rp3,06 triliun yang berasal dari warisan keluarga dan investasi pribadi.