Suara.com - Dalam dunia kecantikan, tren kembali ke bahan alami semakin kuat. Konsumen kini tidak hanya mencari produk yang efektif, tetapi juga ramah kulit, berkelanjutan, dan dekat dengan kekayaan alam lokal.
Salah satu bintang baru dalam perawatan kulit tropis adalah daun pegagan atau Centella asiatica, tanaman herbal yang ternyata menyimpan segudang manfaat untuk kulit sehat bercahaya.
Sebagai maklon kosmetik lokal nomor satu di Indonesia, PT Nosè Herbal Indo menjadi pionir dalam mengangkat pegagan ke dalam formula skincare.
Lewat riset mendalam, perusahaan ini melihat bahwa pegagan bukan sekadar tanaman tradisional, tetapi bahan aktif modern yang relevan dengan kebutuhan kulit masyarakat Indonesia yang hidup di iklim tropis.
Mengapa Pegagan?

Pegagan dikenal kaya akan asiaticoside, madecassoside, dan asiatic acid — tiga komponen utama yang sangat bermanfaat bagi kulit. Kandungan ini berfungsi mempercepat regenerasi sel, menenangkan iritasi, serta memperkuat lapisan pelindung kulit.
Artinya, pegagan mampu mengatasi masalah umum kulit tropis seperti kemerahan, jerawat karena kelembapan tinggi, hingga kulit kusam akibat paparan polusi dan sinar matahari.
Direktur PT Nosè Herbal Indo, Aling, menegaskan alasan kuat memilih tanaman lokal ini sebagai bahan unggulan.
“Kita semua tahu, Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah. Karena itu, kami coba memanfaatkan tanaman lokal menjadi formula skincare. Pegagan adalah salah satu contoh nyata bagaimana herbal Nusantara bisa menjawab kebutuhan kulit tropis,” jelasnya.
Baca Juga: Skincare Glowsophy Merek Negara Mana? Harga Murah Meriah dan Sudah BPOM
Inovasi Berbasis Sains
Pegagan memang sudah lama digunakan dalam pengobatan tradisional, tetapi kini Nosè membawanya ke level lebih tinggi dengan dukungan riset modern.
Melalui kolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta universitas ternama, pegagan diformulasikan menggunakan teknologi mutakhir agar manfaatnya lebih optimal.
“Kolaborasi ini diupayakan menjadi nilai tambah yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh konsumen Indonesia. Pegagan yang diformulasikan dengan teknologi tepat akan memberikan hasil nyata bagi kesehatan kulit,” kata Dr. Marissa Angelina, M. Farm., Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional BRIN.
Dari sisi akademisi, dr. Arief Budiyanto, Ph.D., Sp.D.V.E., Subsp. O.B.K., Guru Besar FK-KMK UGM, menambahkan bahwa inovasi ini bukan sekadar tren sesaat.
“Kolaborasi UGM dan PT Nosè Herbal Indo mendorong inovasi kosmetik berbasis kekayaan alam Indonesia. Dengan teknologi seperti nanoencapsulation dan green extraction, pegagan bisa diolah lebih efektif sehingga tidak hanya berbasis kearifan lokal, tapi juga memenuhi standar internasional,” jelasnya.