Sementara itu produk preloved sebagian besar berasal dari milik pribadi, yang ingin dijual karena berbagai alasan.
Tentu, barang preloved bisa jadi berasal dari luar negeri atau merupakan barang impor, tapi dari sudut pandang ini, barang preloved berasal dari koleksi pribadi, dan bukan menjadi komoditas industri seperti barang thrift.
4. Kualitas Barang yang Dijajakan
Sebenarnya untuk kualitas barang sendiri akan bergantung pada toko atau pihak yang menjual barang tersebut. Namun pada thrift satu hal yang pasti adalah Anda harus cermat memperhatikan detail dari setiap barang yang ada di sana.
Barang berkualitas baik dan kurang biasanya diletakkan dalam satu display yang sama, dan menuntut seseorang untuk memahami benar apa yang ia cari atau ia lihat. Jika cukup cermat, Anda bisa mendapatkan barang bagus dengan harga yang sangat menggoda.
Namun pada preloved, kondisi barangnya cenderung lebih terawat dan siap pakai, mengingat pada konteks ini transaksi yang terjadi adalah dari satu orang ke orang lain.
Kondisi barang akan dideskripsikan dengan detail, sehingga calon pembeli dapat menilai dan mengetahui benar apa yang ditawarkan oleh penjualnya.
Itu tadi sedikit penjelasan tentang beda thrifting dan preloved dalam konteks jual-beli barang bekas. Semoga menjadi artikel yang berguna, dan selamat melanjutkan kegiatan Anda berikutnya!
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Baca Juga: 6 Potret Nikita Willy Berburu Baju Bekas di Pasar Senen, Modal Rp300 Ribu Dapat Kemeja Belasan Juta