Keracunan Makanan Obatnya Apa? Ini Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Kamis, 25 September 2025 | 13:14 WIB
Keracunan Makanan Obatnya Apa? Ini Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan
Keracunan Makanan Obatnya Apa?

Suara.com - Keracunan makanan bisa terjadi di mana saja, baik di warung sederhana maupun tempat makan berkelas.

Kondisi ini umumnya disebabkan oleh makanan yang sudah terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit, hingga makanan yang tidak disimpan dengan benar atau sudah mendekati kadaluarsa.

Keracunan makanan adalah masalah kesehatan yang cukup umum, namun tetap harus diwaspadai karena bisa menimbulkan gejala ringan hingga berbahaya. Lalu, apa sebenarnya obat keracunan makanan? 

Kita ketahui dulu gejala ketika kita keracunan makanan sebelum mencari obatnya apa. Setiap orang bisa mengalami gejala berbeda, tergantung jenis racun atau zat penyebabnya. Beberapa tanda umum yang sering muncul antara lain.

  • Mual dan muntah
  • Diare yang bisa ringan hingga parah
  • Kram atau sakit perut
  • Demam
  • Tubuh lemas dan cepat lelah

Gejala biasanya muncul beberapa jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, namun bisa juga baru terasa setelah beberapa hari. Pada kasus tertentu, gejala bisa semakin berat, misalnya muntah darah, buang air besar bercampur darah, kesemutan, hingga gangguan penglihatan.

Ilustrasi keracunan makanan di Indonesia. (Ai.Google)
Ilustrasi keracunan makanan di Indonesia. (Ai.Google)

Jika tanda-tanda ini muncul, segera waspada dan lakukan pertolongan pertama sebelum mencari bantuan medis. Adapun pertolongan pertama atau langkah awal untuk atasi keracunan makanan yang bisa dilakukan di rumah antara lain:

1. Perbanyak minum air putih.

Muntah dan diare membuat tubuh kehilangan banyak cairan. Minum air dalam jumlah cukup bisa mencegah dehidrasi.

2. Segera keluarkan isi perut.

Baca Juga: Dari Meja Makan ke UGD: Begini Kronologi 9 Siswa di Cianjur Keracunan Massal Usai Santap Menu MBG

Jika tubuh bereaksi ingin muntah, jangan ditahan. Hal ini membantu mengeluarkan sebagian racun dari tubuh.

3. Konsumsi air kelapa muda.

Air kelapa dikenal sebagai penawar alami yang mampu membantu menetralisir racun sekaligus menggantikan elektrolit tubuh.

4. Istirahat.

Tubuh yang keracunan butuh waktu untuk pulih, jadi jangan memaksakan diri beraktivitas. Beristirahatlah lebih dulu sampai tubuh benar-benar kembali prima. Namun, jika kondisi tidak membaik dalam 24–48 jam atau gejala semakin parah, segera pergi ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan medis.

Obat Alami Keracunan Makanan

Untuk mendukung pertolongan pertama pada seseorang yang keracunan makanan, pilih air putih dan air kelapa untuk diminum secara teratur. Selain air kelapa dan air putih, ada beberapa bahan lain yang secara alami dapat membantu meringankan gejala keracunan makanan, antara lain:

1. Teh jahe

Jahe dapat meredakan mual, muntah, hingga kram perut. Cukup rebus irisan jahe segar, lalu tambahkan madu atau lemon untuk meningkatkan rasa.

Ilustrasi makanan. [Dok. Antara]
Ilustrasi makanan. [Dok. Antara]

2. Teh peppermint

Dikenal ampuh menenangkan otot perut yang tegang sehingga rasa sakit lebih berkurang. Namun, penderita GERD sebaiknya menghindari peppermint karena bisa memicu heartburn.

3. Makanan rendah serat

Pisang, kentang, roti tawar, atau kaldu ayam dapat membantu meringankan kerja usus sekaligus mencukupi nutrisi saat tubuh lemah.

4. Makanan probiotik

Yoghurt, tempe, kefir, atau kimchi mengandung bakteri baik yang dapat memulihkan keseimbangan flora usus setelah keracunan. Konsumsilah saat perut sudah agak membaik agar tidak memperparah keluhan.

Perlu untuk dipahami bahwa tidak semua keracunan makanan bisa sembuh hanya dengan perawatan mandiri.

Segera konsultasikan ke dokter jika mengalami kondisi sakit berkelanjutan seperti demam tinggi, muntah dan buang air besar bercampur darah, mengalami diare lebih dari tiga hari, muncul gejala dehidrasi seperti mulut kering, jarang buang air kecil, dan urine sedikit.

Jika tidak ditangani, keracunan makanan bisa memicu dehidrasi berat bahkan komplikasi serius, terutama pada anak-anak, lansia, dan orang dengan daya tahan tubuh rendah. Segera pergi ke dokter kalau penderita juga mengalami kesemutan, pandangan kabur, dan tubuh terasa sangat lemah. 

Obat Medis untuk Keracunan Makanan

Apabila pertolongan pertama dan obat alami tidak cukup membantu, dokter akan memberikan obat sesuai penyebab keracunan. Beberapa jenis pengobatan medis yang umum diberikan meliputi:

1. Obat antidiare seperti loperamide atau bismuth subsalicylate untuk mengurangi frekuensi buang air besar.

2. Obat antimual guna meredakan muntah berlebihan.

3. Antibiotik jika keracunan disebabkan oleh bakteri seperti Salmonella, E. coli, atau Campylobacter.

4. Obat antiparasit seperti metronidazole atau nitazoxanide, jika keracunan dipicu oleh infeksi parasit.

5. Infus intravena (IV). Pada kasus dehidrasi berat, pasien mungkin perlu dirawat di rumah sakit agar cairan dan nutrisi tubuh bisa segera digantikan.

Demikian itu informasi tentang obat untuk keracunan makanan. Terlebih dahulu harus bisa mengenali tanda-tandanya kemudian segera dapatkan pertolongan. Entah pertolongan alami atau medis, pastikan sesuai dengan tingkat keparahannya. Semoga informasi di atas dapat membantu Anda. 

Kontributor : Mutaya Saroh

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI