Ribuan Siswa Keracunan Program Makan Bergizi Gratis, Komisi X DPR RI Minta Audit Ketat

Rabu, 24 September 2025 | 09:32 WIB
Ribuan Siswa Keracunan Program Makan Bergizi Gratis, Komisi X DPR RI Minta Audit Ketat
Ilustrasi menu program makan bergizi gratis alias MBG. (ist)
Baca 10 detik
  • Ribuan siswa dilaporkan keracunan usai mengonsumsi makanan dari program MBG di berbagai daerah.

  • DPR minta Mendikdasmen segera koordinasi dengan Badan Gizi Nasional dan lakukan audit ketat seluruh rantai penyelenggaraan.

  • Pemerintah diingatkan agar tak buru-buru memperluas cakupan program sebelum memastikan keamanan dan standar kualitas makanan.

Suara.com - Kasus keracunan massal yang menimpa ribuan siswa di berbagai daerah akibat mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) menuai keprihatinan mendalam dari Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani.

Ia mendesak Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) untuk segera berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) guna mencari solusi.

Ia menyoroti bahwa tujuan mulia program MBG, yaitu meningkatkan kesehatan dan kecukupan gizi peserta didik, justru tercoreng oleh insiden keracunan ini.

"Kesehatan dan keselamatan siswa harus ditempatkan di atas segalanya. Program ini memang lahir dari niat baik untuk memperbaiki asupan gizi anak-anak kita, tetapi pelaksanaannya tidak boleh mengorbankan keselamatan mereka. Kita harus belajar dari kasus ini dan segera melakukan evaluasi menyeluruh,” tegas Lalu Ari di Jakarta, Rabu (24/9/2025).

Menurutnya, Mendikdasmen Abdul Mu'ti harus segera menjalin koordinasi lintas lembaga dengan BGN serta pihak terkait lainnya. Hal ini penting untuk memastikan penanganan kasus keracunan dilakukan secara terpadu dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

Lebih lanjut, Lalu Ari menekankan pentingnya audit ketat terhadap seluruh rantai penyelenggaraan MBG, mulai dari pengadaan bahan makanan, penyimpanan, distribusi, hingga pengelolaan dapur. Pengawasan kualitas dan standar kebersihan, kata dia, tidak boleh longgar.

"Evaluasi harus menyentuh seluruh aspek, dari hulu sampai hilir. Jangan sampai ada celah yang bisa membahayakan anak-anak. Saya minta pengelola dapur MBG maupun pihak sekolah benar-benar diawasi ketat agar setiap makanan yang diberikan sesuai standar gizi dan higienis,” ujarnya.

Ia juga memperingatkan pemerintah agar tidak terburu-buru menambah cakupan program tanpa memastikan kesiapan sistem di lapangan.

Meski MBG adalah investasi penting bagi masa depan generasi muda, program ini akan kehilangan legitimasi jika terus menimbulkan korban.

Baca Juga: Siapa yang Tanggung Jawab Program MBG? Ini Daftar Pengurus dan Pejabatnya

“Kita mendukung penuh program MBG karena tujuannya baik. Namun pemerintah harus memperbaiki desain kebijakan ini agar tidak ada lagi ribuan anak yang jatuh sakit. Setiap nyawa dan kesehatan anak-anak bangsa jauh lebih penting daripada sekadar target pencapaian angka program,” tegasnya.

Ia berharap evaluasi ini dapat menghasilkan perbaikan nyata, termasuk peningkatan kapasitas penyedia makanan, pengawasan kualitas gizi, serta pelibatan tenaga ahli dari bidang kesehatan masyarakat dan gizi.

Ia optimis program ini akan berhasil jika ada sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, sekolah, penyedia makanan, tenaga kesehatan, dan masyarakat.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI