Perjalanan Mualaf Deddy Corbuzier Sebelum Menikahi Sabrina Chairunnisa

Rabu, 01 Oktober 2025 | 15:31 WIB
Perjalanan Mualaf Deddy Corbuzier Sebelum Menikahi Sabrina Chairunnisa
Deddy Corbuzier dan Sabrina Chairunnisa [Instagram/@sabrinachairunnisa_]

Suara.com - Deddy Corbuzier sedang ramai jadi perbincangan karena isu keretakan rumah tangganya dengan sang istri, Sabrina Chairunnisa.

Hal itu bermula dari Sabrina yang tiba-tiba menghapus nama "Mrs. Corbuzier" dari bio Instagram-nya sehingga muncul spekulasi miring.

Di tengah rumor itu, kehidupan pribadi Deddy Corbuzier menarik dibahas termasuk perjalanan spiritualnya yaitu keputusan untuk memeluk agama Islam pada tahun 2019.

Perjalanan mualaf Deddy tak hanya penuh liku, tetapi juga menginspirasi banyak orang. Lantas, bagaimana kisah Deddy Corbuzier, dari seorang penganut Kristen hingga akhirnya menjadi seorang Muslim? Simak penjelasan berikut ini.

Perjalanan Mualaf Deddy Corbuzier

Gus Miftah dan Deddy Corbuzier [youtube]
Gus Miftah dan Deddy Corbuzier [youtube]

Deddy Corbuzier lahir dari keluarga Kristen. Namun, setelah perceraiannya dengan Kalina Oktarani pada tahun 2013, dia memulai sebuah perjalanan spiritual yang mendalam.

Selama hampir 8 tahun, Deddy mempelajari berbagai ajaran agama, termasuk Islam. Pencarian ini bukanlah karena paksaan atau dorongan dari pihak lain, melainkan murni dari hati nuraninya sendiri.

"Saya masuk ke agama Islam tidak ada yang suruh, tidak ada yang memaksa. Saya enggak pindah karena wanita juga. Saya pindah karena hidayah," ujar Deddy menegaskan bahwa keputusannya adalah hasil dari perenungan dan pencarian pribadi.

Dalam proses ini, Deddy mengaku banyak belajar dari teman-teman Muslimnya. Dia merasa nyaman dan menemukan banyak nilai positif.

"Ajaran bagaimana menjadi orang yang lebih baik itu saya dapatkan dari sahabat saya yang muslim dan saya sangat nyaman," tambahnya.

Baca Juga: Bukan Deddy Corbuzier, Sosok Ini Justru yang Ingin Diajak Sabrina Chairunnisa Menua Bersama

Puncak dari perjalanan spiritual Deddy terjadi saat dia bertemu dengan Gus Miftah. Deddy merasa ajarannya rasional, ramah, dan mudah dipahami.

Selama 8 bulan, Deddy belajar Islam secara intensif dari Gus Miftah. Pemahaman baru yang Deddy dapatkan membuatnya semakin yakin bahwa Islam adalah jalan yang ingin dia tempuh.

Pada 21 Juni 2019, Deddy akhirnya mantap mengucapkan dua kalimat syahadat di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta, dengan bimbingan langsung dari Gus Miftah. 

Pada momen sakral ini, dia mendapatkan nama Islam Ahmad Deddy Cahyadi, meskipun tidak diwajibkan untuk langsung mengganti namanya.

Prosesi ini rupanya lebih besar dari yang Deddy bayangkan. "Gus Miftah bohong ini enggak bakal rame," kenang Deddy di acara Hotman Paris Show.

"Tapi ketika jarak masih 500 meter, gue bisa dengar tabuhan gendang dan ternyata ada ratusan orang megang rebana nyambut saya," sambungnya.

Momen itu menjadi salah satu hari paling berkesan dalam hidup Deddy, di mana dia disambut dengan hangat oleh ratusan orang, termasuk Kapolda Jogja yang turut menjadi saksi.

Lika-Liku Restu Keluarga

Melisa (tengah) ART Deddy Corbuzier yang dikuliahkan S1 [instagram]
Melisa (tengah) ART Deddy Corbuzier yang dikuliahkan S1 [instagram]

Meskipun keputusannya didasari oleh keyakinan pribadi, perjalanan mualaf Deddy tak luput dari tantangan, terutama dari keluarga besarnya. Awalnya sebagian anggota keluarga besar Deddy khawatir.

"Keluarga besar berpikir kalau saya mualaf, saya menjadi radikal," jelas Deddy. Mereka cemas dan mengira Deddy akan menghina agama lamanya.

Namun keberuntungan berpihak pada Deddy karena restu datang dari orang-orang terdekatnya, yakni ibu dan anaknya, Azka Corbuzier.

Sang ibu, yang saat itu berusia 85 tahun, hanya bertanya alasan Deddy berpindah keyakinan. Ketika Deddy menjelaskan, sang ibu memberikan restu.

"Kalau ibu, keluarga dekat enggak terlalu peduli. Mau mualaf, murtad lagi, mualaf lagi enggak terlalu peduli," ungkap Deddy.

Seiring berjalannya waktu, kekhawatiran keluarga besarnya pun sirna. Mereka melihat Deddy tidak berubah menjadi pribadi yang radikal, justru menjadi lebih baik. Melihat Deddy tetap menghargai agama lamanya, keluarga besar akhirnya luluh dan menerima keputusannya.

Kontributor : Trias Rohmadoni

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI