Riset Lintas Negara UPNVJ-Rumah Hamka Malaysia: Menelusuri Jejak Bahasa Diaspora Indonesia

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 09 Oktober 2025 | 10:16 WIB
Riset Lintas Negara UPNVJ-Rumah Hamka Malaysia: Menelusuri Jejak Bahasa Diaspora Indonesia
Ilustrasi perpustakaan (unsplash)
Baca 10 detik
    • Identitas budaya dan bahasa diaspora Indonesia di Malaysia menghadapi tantangan pelestarian di tengah perubahan sosial dan lingkungan urban.
    • FISIP UPNVJ dan Rumah Hamka Malaysia menjalin kerja sama riset untuk menelaah peran bahasa dan komunikasi diaspora dalam membentuk warisan budaya bersama.
    • Kolaborasi ini merupakan langkah strategis dalam melihat peran komunikasi diaspora dalam menjaga sekaligus memperluas khazanah budaya bangsa.

Suara.com - Identitas budaya dan bahasa diaspora Indonesia di Malaysia menghadapi tantangan di tengah arus globalisasi dan perubahan sosial yang cepat. Peran bahasa sebagai pengikat komunitas diaspora kian terdesak oleh dominasi budaya populer dan keterbatasan ruang ekspresi lintas negara.

Menjawab tantangan tersebut, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) memperluas jejaring akademik internasional.

Pada Kamis, 2 Oktober 2025, Dekan FISIP UPNVJ, Dr. S. Bekti Istiyanto, melakukan kunjungan resmi ke Rumah Hamka Malaysia di Jalan Berjaya 4, Taman Berjaya, Batu Caves, Selangor.

Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk membahas rencana kolaborasi penelitian lintas negara berjudul “Exploring the Impact of Indonesian Diaspora Language and Communication in Shaping Shared Cultural and Linguistic Heritage among Indonesian Expatriates in Malaysia and Indonesia.”

ilustrasi pendidikan. (Pixabay)
ilustrasi pendidikan. (Pixabay)

Penelitian ini menelaah bagaimana bahasa dan komunikasi diaspora Indonesia di Malaysia membentuk serta memperkaya warisan budaya dan identitas linguistik bersama.

Dengan menekankan aspek komunikasi lintas budaya, riset tersebut diharapkan memberi kontribusi nyata bagi pemahaman global tentang diaspora, identitas transnasional, dan keberlanjutan budaya.

Dr. S. Bekti Istiyanto menegaskan pentingnya inisiatif ini.

“Kolaborasi ini merupakan langkah strategis dalam melihat peran komunikasi diaspora dalam menjaga sekaligus memperluas khazanah budaya bangsa. Melalui riset lintas negara, kami ingin menghasilkan pengetahuan yang bermanfaat tidak hanya bagi Indonesia dan Malaysia, tetapi juga bagi kajian internasional mengenai diaspora dan keberlanjutan budaya,” tuturnya.

Pengurus Rumah Hamka Malaysia menyambut positif kerja sama ini dan menyatakan kesiapan mereka mendukung riset, dokumentasi, serta kegiatan akademik yang mempererat hubungan masyarakat Indonesia dan Malaysia.

Baca Juga: Prabowo Lantik 10 Duta Besar RI untuk Malaysia hingga Suriah, Ini Daftar Lengkapnya!

Sebagai pusat kegiatan budaya yang membawa nama besar Buya Hamka, Rumah Hamka Malaysia menjadi mitra strategis dalam pelestarian nilai dan warisan budaya.

Kolaborasi ini juga sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDG) 11: Sustainable Cities and Communities, yang menekankan pentingnya menjaga keberagaman budaya di tengah komunitas urban transnasional.

Melalui riset ini diharapkan lahir publikasi akademik, pertukaran pengetahuan, dan kegiatan pengabdian yang memperkuat identitas kultural diaspora serta membangun pemahaman lintas batas negara.

Kunjungan tersebut menandai awal penguatan kerja sama antara FISIP UPNVJ dan Rumah Hamka Malaysia dalam membangun jembatan akademik serta memperkaya khazanah sosial-budaya di kawasan Asia Tenggara.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI