- KH. Anwar Manshur disebut dalam program Xpose Uncensored yang menuai kontroversi.
- Beliau adalah pengasuh utama Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.
- Dikenal sebagai ulama sepuh yang sederhana, berilmu tinggi, dan dihormati di kalangan pesantren.
Dari para guru tersebut, KH. Anwar dikenal sebagai santri yang tekun, rendah hati, dan sangat menghormati ilmu serta pengajarnya, nilai yang kemudian ia tanamkan kepada ribuan santrinya.
Peran dan Kiprah di Lirboyo
KH Anwar Manshur menikah dengan Umi Kulsum, putri KH Mahrus Aly. Pasangan ini dikaruniai 8 orang anak. Namun, Nyai Umi Kulsum wafat terlebih dahulu.
KH Anwar Manshur kemudian menikah dengan Nyai Husnah binti Ahyat.
Sebagai pengasuh utama Pondok Pesantren Lirboyo, KH. Anwar Manshur memiliki peran sentral dalam menjaga identitas salaf (tradisional) pesantren. Di bawah kepemimpinannya, Lirboyo tidak hanya menjadi pusat kajian kitab kuning terbesar di Indonesia, tapi juga rumah bagi puluhan ribu santri dari berbagai daerah.
Beliau dikenal tegas dalam prinsip, namun lembut dalam bimbingan. Gaya kepemimpinannya yang mengedepankan adab sebelum ilmu menjadi ciri khas pendidikan di Lirboyo hingga kini.
Selain mengajar, KH. Anwar juga aktif dalam bahtsul masail, sebuah forum ilmiah para ulama untuk membahas hukum Islam kontemporer berdasarkan kitab klasik.
KH. Anwar Manshur dikenal bukan karena banyak tampil di publik, tetapi karena keteladanan sikap dan ucapannya. Salah satu pesan beliau yang sering dikutip para santri adalah:
“Ilmu itu tidak akan barokah kalau tidak disertai ta’dzim kepada guru.”
Baca Juga: Buntut Tayangan Kontroversial Trans7, Fungsi KPI Dipertanyakan
Pesan ini menjadi pegangan banyak alumni Lirboyo di seluruh Indonesia, menegaskan pentingnya adab dalam menuntut ilmu.
Meski memimpin pesantren besar dengan ribuan santri, KH. Anwar Manshur tetap hidup sederhana. Beliau lebih banyak menghabiskan waktu di lingkungan pondok, mengajar, dan berdialog dengan para santri.
Kesederhanaannya membuat beliau disegani tak hanya oleh santri, tapi juga oleh para kiai muda dan tokoh masyarakat di berbagai daerah. Banyak yang menilai KH. Anwar adalah sosok ulama yang menjaga ruh pesantren di tengah arus modernisasi.