Profil Universitas Borobudur
Universitas Borobudur (UNBOR) merupakan salah satu institusi pendidikan tinggi yang populer di Jakarta.
Perguruan tinggi yang telah berdiri sejak tahun 1981 itu, dibangun oleh Yayasan Pendidikan Borobudur (YPB), sebuah lembaga berbadan hukum yang dibangun dengan Akta Notaris Raden Imam Soesatyo Prawirokoesoemo No. 5 Tahun 1971.
Melansir dari situs resmi universitas, sebelum mendirikan pendidikan tinggi, YPB tercatat berhasil mengelola tiga akademi antara lain Akademi Akuntansi, Akademi Keuangan dan Perbankan, hingga Akademi Bahasa Asing pada tahun 1972.
Di tahun akademik 1981–1982, UNBOR mulai mengawali perjalanan akademiknya. Perguruan tinggi ini resmi membuka tujuh program studi Sarjana (S-1), yang mencakup bidang Ekonomi, Teknik, Pertanian, hingga Hukum.
Seiring berjalannya waktu, Universitas Borobudur mulai memperluas cakupan keilmuan dengan menambah beberapa program teranyar, di antaranya yaitu:
1. Magister Manajemen (1995)
2. Ilmu Komputer (1997)
3. Doktor Ilmu Ekonomi (2000)
4. Sistem Komputer dan Sistem Informasi (2000)
Baca Juga: Menghilang Usai Penjarahan, Ahmad Sahroni Siapkan Kejutan Pada 10 November?
5. Teknik Industri (2003)
6. Magister Hukum (2004)
7. Doktor Ilmu Hukum (2010).
Tercatat, hingga tahun akademik 2023–2024, UNBOR telah mengelola sebanyak 18 program studi aktif yang terdiri dari 2 program Diploma (D-III), 13 program Sarjana (S-1), 2 program Magister (S-2), dan juga 2 program Doktor (S-3).
Berdasarkan data yang tercantum dalam situs resminya, kini jumlah mahasiswa aktif UNBOR ada sekitar 4.000 orang dan lebih dari 300 dosen tetap dan tidak tetap.
Tak hanya di satu lokasi, UNBOR berada di tiga titik strategis di wilayah Jakarta Timur. Di antaranya Kampus A di Jalan Raya Kalimalang No. , Kampus B di Jalan Slamet Riyadi No. 5, dan Kampus C di Jalan Pemuda No. 7, Rawamangun.