Cara Hitung Hari Baik Ganti Atap Rumah Menurut Primbon Jawa

Ruth Meliana Suara.Com
Jum'at, 17 Oktober 2025 | 12:01 WIB
Cara Hitung Hari Baik Ganti Atap Rumah Menurut Primbon Jawa
ilustrasi ganti atap rumah (Google Gemini AI)

Suara.com - Sampai saat ini, beberapa orang masih menggunakan hitung hari baik menurut Primbon Jawa untuk berbagai hal, tak terkecuali ganti atap rumah. Perhitungan ini dipercaya bisa membawa peruntungan dan hal-hal negatif, termasuk kesialan bagi pemilih rumah.

Primbon Jawa itu sendiri merupakan kitab warisan leluhur yang berfungsi sebagai pedoman dalam menentukan berbagai sikap dan tindakan dalam hidup. Selain menafsirkan mimpi, Primbon Jawa juga sering dipakai untuk menentukan hari baik dalam melakukan kegiatan, tak terkecuali saat membangun rumah dan memasang atapnya.

Cara Hitung Neptu Har

Dalam primbon Jawa, setiap kegiatan besar seperti memasang atap rumah, membangun hunian, bahkan menggelar hajatan, biasanya mempertimbangkan hari baik agar membawa keberkahan dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan hari baik tersebut adalah melalui perhitungan neptu.

Secara umum, neptu dibagi menjadi dua, yaitu neptu hari dan neptu pasaran. Neptu hari adalah nilai angka yang diberikan pada setiap nama hari dalam kalender Jawa. Angka ini dipercaya memiliki makna dan energi tersendiri yang dapat memengaruhi keberuntungan suatu kegiatan.

Berikut daftar neptu hari dalam tradisi primbon Jawa:

  • Minggu memiliki neptu 5
  • Senin memiliki neptu 4
  • Selasa memiliki neptu 3
  • Rabu memiliki neptu 7
  • Kamis memiliki neptu 8
  • Jumat memiliki neptu 6
  • Sabtu memiliki neptu 9

Setiap angka neptu tersebut memiliki arti tersendiri dan diyakini dapat memengaruhi hasil suatu kegiatan. Misalnya, hari dengan neptu tinggi seperti Sabtu (9) sering dianggap membawa semangat besar dan energi positif, sementara hari dengan neptu rendah seperti Selasa (3) biasanya lebih cocok untuk kegiatan yang sifatnya ringan atau perencanaan.

Cara Hitung Neptu Pasaran

Selain neptu hari, Anda juga perlu mengetahui neptu pasaran. Dalam penanggalan Jawa, satu minggu tidak hanya terdiri dari tujuh hari, tetapi juga lima pasaran, yakni Wage, Kliwon, Pahing, Legi, dan Pon. Setiap pasaran memiliki nilai neptu tersendiri yang menjadi bagian penting dari perhitungan hari baik.

Baca Juga: 10 Arti Mimpi Orang Meninggal Menurut Primbon Jawa, Benarkah Jadi Pertanda Baik?

Berikut daftar lengkap neptu pasaran menurut primbon Jawa:

  • Wage memiliki neptu 4
  • Kliwon memiliki neptu 8
  • Pahing memiliki neptu 9
  • Legi memiliki neptu 5
  • Pon memiliki neptu 7

Nilai-nilai tersebut nantinya akan digabungkan dengan neptu hari untuk menentukan hasil akhir. Kombinasi antara neptu hari dan pasaran inilah yang menjadi dasar perhitungan hari baik memasang atap rumah.

Cara Hitung Neptu Hari dan Pasaran

Langkah berikutnya adalah menggabungkan nilai neptu hari dan neptu pasaran. Perhitungannya cukup sederhana, yakni dengan menjumlahkan keduanya, lalu membaginya dengan angka 4.

Berikut rumusnya: Neptu Hari + Neptu Pasaran : 4 = Makna Angka Hari Baik

Sebagai contoh:

Jika Anda berencana memasang atap rumah pada Minggu Legi, maka perhitungannya adalah:
5 (neptu Minggu) + 5 (neptu Legi) = 10.
Setelah itu, angka 10 dibagi 4, hasilnya adalah 2,5, yang kemudian dibulatkan menjadi 2.

Angka hasil pembagian inilah yang menjadi acuan untuk membaca makna hari baik atau buruk menurut primbon Jawa.

Cara Membaca Makna Hasil Perhitungan

Apabila Anda sudah mendapatkan hasil dari perhitungan di atas, maka langkah selanjutnya adalah menafsirkan angka tersebut. Berikut makna dari masing-masing sisa angka hasil pembagian:

  • Sisa angka 1: Rumah diyakini akan membawa rezeki, ketenteraman, serta keamanan bagi seluruh penghuni. Hari ini dianggap sangat baik untuk memulai sesuatu yang baru.
  • Sisa angka 2: Rumah dipercaya akan memberikan keberuntungan dan keselamatan, serta menjauhkan penghuni dari marabahaya, pencurian, dan musibah lainnya.
  • Sisa angka 3: Melambangkan energi negatif. Hari ini biasanya dihindari karena dipercaya dapat mendatangkan kesialan, penyakit, atau kehilangan.
  • Sisa angka 4: Dipercaya sebagai simbol kemelaratan dan hambatan rezeki. Rumah yang dibangun atau dipasang atapnya pada hari dengan sisa angka 4 diyakini akan sulit berkembang.

Melalui perhitungan neptu hari dan pasaran, masyarakat Jawa berupaya menyelaraskan langkah hidup dengan harmoni alam dan spiritualitas leluhur. Walaupun tidak semua orang mempercayainya secara mutlak, tradisi ini tetap menjadi bagian penting dari kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun.

Kontributor : Hillary Sekar Pawestri

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI