Bali Jadi Contoh: Kolaborasi Ini Atasi Krisis Pangan, Selamatkan Ribuan Porsi

Dinda Rachmawati Suara.Com
Senin, 20 Oktober 2025 | 08:31 WIB
Bali Jadi Contoh: Kolaborasi Ini Atasi Krisis Pangan, Selamatkan Ribuan Porsi
Bali Jadi Contoh: Kolaborasi Unik Atasi Krisis Pangan, Selamatkan Ribuan Porsi (Dok. Istimewa)
Baca 10 detik
  • Memperingati Hari Pangan Sedunia, kolaborasi antara Scholars of Sustenance, COMO Group, dan Modena mendorong aksi nyata untuk pangan berkelanjutan lewat penyelamatan makanan, edukasi gizi, dan zero-waste cooking.
  • Inisiatif Food Hub menyalurkan makanan bergizi bagi anak-anak di Bali sambil menanamkan kesadaran tentang pentingnya pangan sehat dan pengurangan limbah.
  • Melalui diskusi dan pengalaman kuliner bertema keberlanjutan, kolaborasi lintas sektor ini menegaskan pentingnya peran industri dan komunitas dalam membangun sistem pangan yang adil dan tangguh.

Suara.com - Setiap tahun, jutaan ton makanan di seluruh dunia terbuang sia-sia, ironis di tengah kenyataan bahwa masih banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses pangan bergizi.

Di Indonesia, masalah ini menjadi semakin kompleks karena keterbatasan distribusi, kesenjangan ekonomi, dan kurangnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan pangan. 

Namun di balik tantangan tersebut, muncul semangat kolaboratif dari berbagai pihak yang ingin membangun sistem pangan yang lebih adil dan berkelanjutan.

Dalam momentum Hari Pangan Sedunia 2025, sebuah inisiatif menarik kolaborasi antara Scholars of Sustenance (SOS) Indonesia, COMO Group, dan Modena bertajuk Modena Food Hub yang digelar di Bali.

Ini merupakan sebuah gerakan yang menyoroti pentingnya kolaborasi dalam membangun sistem pangan yang adil dan tangguh, mempertemukan sektor industri, komunitas sosial, hingga dunia hospitality. 

Tujuannya sederhana namun berdampak besar, menyelamatkan pangan, memberi manfaat bagi masyarakat, dan menumbuhkan kesadaran kolektif untuk menghargai makanan.

Menyelamatkan dan Mengedukasi Lewat Pangan

Bersama SOS Indonesia, inisiatif ini menyalurkan lebih dari 200 porsi makanan bergizi bagi siswa SD Negeri 3 Jungutan, Kabupaten Karangasem, Bali, melalui program Healthy School Meals. 

Tidak hanya soal distribusi makanan, kolaborasi ini juga menanamkan kesadaran tentang pentingnya gizi dan gaya hidup sehat bagi anak-anak.

Baca Juga: Kementan Pastikan Perkuat Tata Kelola Pupuk 2026: Sudah Dimulai Dari Aspek Perencanaan

“Kolaborasi seperti ini sangat berarti, karena bukan hanya menyelamatkan makanan dari limbah, tapi juga menanamkan nilai tentang bagaimana kita semua bisa berperan dalam membangun sistem pangan yang lebih adil,” ujar Morra Lovreza, Community and Operation Manager Jakarta, SOS Indonesia.

SOS Indonesia sendiri merupakan organisasi nirlaba berbasis di Bali yang berdiri sejak 2016, berfokus pada pengurangan limbah makanan dan kelaparan. 

Melalui food rescue initiative, bahan pangan yang masih layak konsumsi tetapi tidak terpakai oleh industri diolah menjadi makanan bergizi bagi masyarakat yang membutuhkan. 

Dukungan berkelanjutan juga diberikan dalam bentuk penyediaan peralatan dapur profesional untuk meningkatkan efisiensi dapur SOS, sehingga distribusi pangan dapat menjangkau lebih banyak penerima manfaat.

Mendorong Kesadaran Lewat Diskusi dan Aksi

Upaya memperluas dampak juga diwujudkan melalui kegiatan Modena Impact Night bertema “Nourishing Beyond the Kitchen”, yang digelar di COMO Uma Canggu. 

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI