Budaya pembatalan yang makin populer juga berimbas pada kalangan papan atas. Tokoh publik dan politisi sering kali menjadi sasaran utama kampanye cancel.
Misalnya, rapper Sean "Diddy" Combs, komedian Louis C.K., dan aktor Russell Brand pernah "di-cancel" setelah muncul tuduhan pelecehan seksual terhadap mereka.
Mantan Gubernur New York, Andrew Cuomo, juga menghadapi pembatalan serupa setelah dituduh melakukan pelecehan seksual, yang kemudian berujung pada pengunduran dirinya.
Kasus lain terjadi pada anggota Kongres Liz Cheney, yang "di-cancel" oleh sebagian pendukungnya sendiri dan dicopot dari posisi kepemimpinan di Partai Republik setelah menuduh Presiden Donald Trump terlibat dalam kerusuhan 6 Januari 2021 di Gedung Capitol, Washington D.C.
Fenomena serupa juga menimpa tokoh di bidang lain. Pada 2021, John Gibson, mantan CEO perusahaan gim Tripwire Interactive, di-cancel setelah mengunggah dukungan terhadap undang-undang anti-aborsi Texas di Twitter (kini X). Akibat tekanan publik, ia akhirnya kehilangan jabatannya.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni