-
DPR RI berencana memanggil petinggi Danone Indonesia untuk mengklarifikasi polemik sumber air Aqua yang disebut berasal dari sumur bor, bukan mata air pegunungan.
-
Anggota Komisi VI DPR RI, Kawendra Lukistian, menilai temuan tersebut sebagai persoalan serius dan menegaskan hak konsumen atas informasi yang transparan.
-
Laurent Boissier menjabat CEO Danone Indonesia sejak 2023, menggantikan Connie Ang.
Sebelum mengemban tanggung jawab di Eropa, ia juga menjabat sebagai General Manager untuk Danone di Turki.
Perjalanan kariernya bahkan telah dimulai sebelum bergabung dengan Danone, di mana ia pernah bekerja untuk perusahaan konsultan ternama seperti The Boston Consulting Group dan Mars & Co.
Berbekal pengalaman memimpin pasar yang beragam, penunjukannya di Indonesia menjadi langkah strategis untuk memperkuat posisi perusahaan di tengah tantangan dan dinamika pasar yang kompleks.
Era Baru Danone Indonesia: Visi Kesehatan, Inovasi, dan Keberlanjutan
Memasuki era kepemimpinan Laurent Boissier, Danone Indonesia menunjukkan fokus yang semakin tajam pada tiga pilar utama: kesehatan masyarakat, inovasi berbasis sains, dan keberlanjutan.
Boissier secara aktif menyuarakan komitmen perusahaan untuk memberikan dampak positif yang lebih besar bagi lingkungan dan masyarakat.
Salah satu bukti nyata dari komitmen ini adalah keberhasilan Danone Indonesia dalam meraih sertifikasi B Corporation (B Corp) pada tahun 2024 dengan skor yang impresif.
Sertifikasi ini diberikan kepada perusahaan yang memenuhi standar tinggi dalam kinerja sosial dan lingkungan, akuntabilitas, serta transparansi.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya pemanfaatan jaringan global dan keahlian internasional Danone untuk menciptakan produk berkualitas tinggi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Pabrik AQUA di Mana? Disidak KDM dan Diduga Bohong soal Sumber Air Pegunungan
Hal ini diwujudkan melalui dua fasilitas riset canggih yang berlokasi di Indonesia, yaitu Research & Innovation (R&I) Center di Yogyakarta dan Tirta Lab Analysis Center di Jakarta.
Kepemimpinan yang Mengedepankan Dampak Positif
Di bawah arahan Laurent Boissier, Danone Indonesia tidak hanya berfokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga pada bagaimana pertumbuhan tersebut dapat berjalan selaras dengan kelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Perusahaan secara aktif menerapkan model bisnis yang mendukung ekonomi sirkular, penggunaan energi baru terbarukan (EBT) melalui pemanfaatan biomassa dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di beberapa pabriknya.
Dengan populasi lebih dari 12.500 karyawan yang tersebar di 24 pabrik, Boissier memimpin sebuah operasi masif yang memiliki dampak signifikan terhadap ekonomi dan kesehatan bangsa.
Visinya yang mengintegrasikan kekuatan merek lokal dengan akses terhadap riset dan teknologi internasional diharapkan dapat membawa inovasi baru, sekaligus memperkuat warisan Danone di hati masyarakat Indonesia.