Suara.com - Belakangan ini istilah "avoidant" tengah viral di TikTok dan ramai diperbincangkan netizen. Banyak warganet merasa relate dengan istilah tersebut dan mengaitkannya dengan perilaku pasangan yang tiba-tiba menjauh atau sulit terbuka secara emosional.
Tak hanya pengguna biasa, penyanyi Mahalini juga sempat menyinggung soal avoidant dalam salah satu unggahan yang membuat topik ini makin jadi sorotan.
Salah satu pembahasanya adalah seorang psikolog bernama Pasca yang juga dosen psikologi dengan pengalaman 13 tahun, memberikan pandangan menarik melalui akun TikToknya, Psikolog Pasca.
Dalam sebuah video yang ikut viral, ia menegaskan bahwa teori attachment yang sering dijadikan dasar untuk menjelaskan perilaku avoidant tidak seharusnya dipahami hanya dari konteks hubungan romantis.
"Teori ini awalnya dibuat untuk memahami hubungan antara bayi dan pengasuh utamanya, bukan untuk pacaran," jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa teori tersebut sering kali "dipelintir" di media sosial hingga keluar dari konteks aslinya.
"Psikologi itu untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, bukan untuk menambah ketakutan atau kebingungan," ujarnya.
Psikolog Pasca juga menyoroti fenomena self-diagnosis atau mendiagnosis diri sendiri yang kini marak di TikTok.
Banyak pengguna langsung menilai dirinya atau orang lain sebagai avoidant hanya karena satu-dua perilaku yang tidak sesuai harapan, seperti jarang membalas pesan atau terlihat menjaga jarak.
Baca Juga: Di Tengah Isu Body Shaming, Nelly Furtado Umumkan Pensiun dari Panggung Musik
"Kalau ada satu-dua chat yang diabaikan, bukan berarti dia avoidant," kata Pasca dalam video yang sama. Ia mengingatkan bahwa istilah psikologi tidak boleh digunakan sembarangan, apalagi dijadikan konten demi engagement semata.
Menurutnya, saat ini istilah psikologi memang semakin sering digunakan, tetapi juga semakin sering disalahartikan.
Padahal, ilmu psikologi dibuat untuk membantu orang memahami diri dan orang lain dengan lebih sehat, bukan sekadar melabeli.
Apa Itu Avoidant

Agar paham konteksnya, kita pahami dulu definisi dari avoidant. Secara ilmiah, istilah avoidant berasal dari konsep Avoidant Personality Disorder (AVPD) atau gangguan kepribadian menghindar.
Ini adalah kondisi psikologis ketika seseorang cenderung menghindari interaksi sosial karena rasa takut yang berlebihan terhadap penolakan, kritik, atau kegagalan.
Berbeda dengan sifat pemalu yang umum dimiliki banyak orang, penderita avoidant memiliki kecemasan sosial yang jauh lebih intens. Mereka sering kali merasa tidak layak, minder, atau tidak cukup baik untuk diterima oleh orang lain.