Bapmericano, Tren Nasi Campur Kopi dari Korea yang Bikin Geger: Enak atau Aneh?

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Jum'at, 07 November 2025 | 16:10 WIB
Bapmericano, Tren Nasi Campur Kopi dari Korea yang Bikin Geger: Enak atau Aneh?
Tren Bapmericano, tren makan nasi campur americano. (Instagram/@moo_boza)
Baca 10 detik
  • Tren "Bapmericano" tengah viral di Korea.
  • Tren ini melibatkan pencampuran nasi ke dalam kopi Americano.
  • Meski tampak aneh, banyak yang mencoba justru memberikan ulasan positif.

Suara.com - Korea Selatan dengan budayanya yang dinamis sering kali memunculkan tren-tren viral yang unik, terutama di dunia kuliner. Yang terbaru, adalah tren nasi campur americano.

Fenomena tersebut dikenal sebagai "Bapmericano", gabungan dari "bap" (nasi) dan "Americano."

Tren ini tidak merujuk pada kebiasaan minum kopi setelah makan, melainkan tindakan kontroversial mencampur nasi langsung dengan segelas es Americano.

Dilansir dari laman The Chosun Daily, tren ini bermula dari sebuah video Instagram yang memperlihatkan nasi instan hangat, es, dan Americano disatukan dalam sebuah mangkuk.

Video tersebut diliputi keterangan, "Saya makan ini saat saya mengantuk atau tidak punya nafsu makan."

Sontak saja video tersebut berhasil menarik perhatian jutaan pasang mata. Video-video serupa juga dengan cepat menyusul, masing-masing mengumpulkan jutaan views, menunjukkan betapa cepatnya tren ini menyebar di platform media sosial.

Apa Itu Bapmericano dan Mengapa Ini Viral?

Pada intinya, Bapmericano adalah perpaduan yang tidak konvensional antara nasi putih dengan kopi hitam dingin.

Ide di balik kombinasi ini muncul dari keinginan untuk menyatukan dua elemen penting dalam diet banyak orang Korea: nasi sebagai makanan pokok dan Americano sebagai minuman kafein pendorong energi.

Bagi sebagian orang, ini adalah solusi praktis ketika mereka merasa lelah tetapi perlu makan, atau saat nafsu makan mereka rendah.

Baca Juga: Petualangan Rasa di Kota Kembang: Jelajahi Sarapan, Camilan, dan Makan Malam Ikonik Bandung

Reaksi terhadap tren ini sangat terbagi. Bagi mereka yang belum pernah mencoba, gagasan ini sering kali memicu respons "mengejutkan" dan rasa skeptis.

Namun, anehnya, banyak yang sudah mencoba justru memberikan ulasan yang "lebih baik dari perkiraan."

Mereka berpendapat bahwa rasa pahit dan roasted dari kopi Americano justru menyerupai rasa teh jelai, mengurangi kesan aneh dari perpaduan tersebut.

Bahkan ada yang menikmati Bapmericano dengan lauk pendamping seperti kimchi, kimchi lobak, atau ikan teri bumbu.

Beberapa bahkan membandingkannya dengan ochazuke dari Jepang, hidangan di mana nasi dicampur dengan teh hijau dan diberi topping.

Akar Budaya dan Eksperimen Kuliner

Tren Bapmericano ini, meski tampak aneh, sebenarnya memiliki akar yang dalam dalam budaya makan Korea yang sangat rice-centric atau berpusat pada nasi.

Nasi bukan hanya sekadar karbohidrat; ia adalah jantung dari setiap hidangan dan memiliki makna budaya yang mendalam.

Sapaan umum di Korea sering kali adalah "Sudah makan?" (mengacu pada nasi), dan perpisahan sering diungkapkan dengan "Mari makan bersama."

Hubungan emosional yang kuat dengan nasi ini mungkin menjelaskan mengapa upaya untuk memadukannya dengan makanan yang tampaknya tidak cocok terus berlanjut.

Ini bukan kali pertama orang Korea bereksperimen dengan nasi. Sebelumnya, ada tren "Cola Bap," di mana nasi direndam dalam minuman bersoda.

Ada juga kebiasaan menghancurkan keripik gurih seperti "B29" atau "Swing Chip Omori Kimchi Stew Flavor" untuk dijadikan taburan di atas nasi.

Eksperimen semacam ini, yang sering kali melibatkan pencampuran, pengadukan, dan kombinasi yang tidak terduga, adalah ciri khas kebiasaan makan Korea.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI