- Setiap tanggal 17 November diperingati sebagai dua momen penting berkaitan dengan pendidikan dan kesehatan.
- Hari ini diperingati sebagai Hari Pelajar Sedunia dan Hari Prematur Sedunia.
- Meskipun tidak dirayakan secara khusus di Indonesia, di berbagai negara di dunia, hari ini menjadi momen penting.
Hari Prematur Sedunia pertama kali digagas pada 2008 oleh European Foundation for the Care of Newborn Infants (sekarang Global Foundation for the Care of Newborn Infants atau GFCNI) bersama banyak organisasi orang tua, dan kini telah berkembang menjadi gerakan global.
Pada 2025, World Health Assembly secara resmi menambahkan Hari Prematur Sedunia ke kalender kesehatan internasional WHO, mengakui pentingnya upaya ini dalam meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan anak.
Meskipun hari ini secara tradisional diperingati pada 17 November, untuk memusatkan perhatian pada isu prioritas ini tanpa tumpang tindih dengan Hari Dunia lain, WHO menetapkan tanggal 15 November 2025 sebagai Hari Prematur Sedunia ke depannya.
Tema tahun ini mengikuti kampanye WHO Healthy Beginnings, Hopeful Futures, yang mengingatkan kita bahwa setiap anak berhak mendapatkan kesempatan hidup yang adil sejak awal kehidupan mereka.
Kampanye ini mengajak negara-negara untuk mengambil langkah-langkah berikut demi mencapai tujuan tersebut.
- Berinvestasi dalam perawatan khusus bagi bayi kecil dan sakit, termasuk unit neonatal, staf terlatih, ruang khusus, dan peralatan penyelamat nyawa.
- Memperkuat layanan kesehatan ibu untuk mencegah kelahiran prematur dan mendeteksi masalah kesehatan sejak dini.
- Mendukung keluarga dengan sumber daya emosional, finansial, dan praktis untuk merawat bayi mereka.
- Menjamin kesetaraan sehingga tingkat kelangsungan hidup tidak tergantung pada lokasi atau pendapatan, memberi setiap bayi kesempatan terbaik untuk masa depan yang cemerlang.