- PT Dongyang Herbal Indonesia menanam 1.000 pohon Gaharu di Kalimantan pada 13 November 2025, diawasi BKSDA Kalteng.
- Program ini meliputi penelitian genetika, pengembangan Father Tree Zone, serta pemantauan pertumbuhan berbasis sains terukur.
- Kegiatan ini menciptakan peluang ekonomi lokal melalui pelatihan dan memperkuat upaya pemulihan kualitas lingkungan hutan.
Suara.com - Kalimantan kembali menjadi pusat perhatian melalui kegiatan penanaman 1.000 pohon Gaharu jenis Aquilaria malaccensis yang dilaksanakan pada 13 November 2025.
Program ini diselenggarakan oleh PT Dongyang Herbal Indonesia dengan dukungan Dongyang Herb Co., Ltd., Dongyang Herb Medifood Co., Ltd., serta KGC Ginseng Corporation.
Pelaksanaan berada di bawah pengawasan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah untuk memastikan kehati hatian dan pemenuhan seluruh ketentuan konservasi, termasuk kepatuhan terhadap regulasi CITES yang mengatur perdagangan spesies terancam.
Upaya ini tidak hanya menjadi kegiatan penanaman pohon, tetapi bagian dari strategi jangka panjang dalam menjaga kelestarian Gaharu sebagai komoditas bernilai tinggi.
Selama bertahun tahun, spesies Aquilaria malaccensis menghadapi tekanan berlebih akibat eksploitasi tanpa pengelolaan yang memadai.

Kegiatan penanaman langsung di bawah standar konservasi resmi memberikan dorongan baru bagi upaya rehabilitasi hutan dan pelestarian spesies yang populasinya semakin terbatas.
Penanaman 1.000 pohon ini juga memperkuat sistem konservasi yang berbasis sains. Melalui keterlibatan para mitra Korea, program ini mencakup rencana penelitian genetika, pengembangan Father Tree Zone, serta pemantauan pertumbuhan yang dilakukan secara berkelanjutan.
Pendekatan ilmiah semacam ini menjadi kunci dalam membangun ekosistem pembibitan yang dapat memastikan keberlanjutan populasi Gaharu.
Dengan traceability sejak tahap benih, program ini membuka jalan bagi terciptanya rantai pasok berbasis konservasi yang bertanggung jawab.
Baca Juga: Satgas Sikat Tambang Ilegal di IKN, Ribuan Hektare Lahan Rusak Dipulihkan
Pelibatan BKSDA Kalimantan Tengah menjadi bagian penting dalam memastikan keterpaduan antara konservasi dan pemanfaatan yang berkelanjutan.
Verifikasi bibit, peninjauan kondisi lahan, serta pengawasan intensif selama proses penanaman dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan sejalan dengan standar yang berlaku.
Mekanisme pengawasan ini diharapkan menjadi model kolaborasi yang dapat diterapkan pada berbagai program konservasi di masa mendatang.
Perwakilan Dongyang Herb menyampaikan bahwa konservasi Gaharu tidak mungkin dicapai tanpa kerja sama lintas negara yang terencana.
Mereka menekankan bahwa program ini merupakan integrasi antara konservasi sumber daya, penelitian ilmiah, dan pembangunan industri yang saling mendukung.
Pandangan ini didukung oleh Dongyang Herb Medifood yang menyatakan bahwa keberlanjutan hanya dapat dicapai melalui sistem traceability yang kuat dan pengelolaan yang jujur sejak tahap awal.
Program ini juga membawa manfaat langsung bagi masyarakat lokal. Area penanaman akan dikembangkan sebagai ruang pembelajaran dan pelatihan untuk pengelolaan tanaman jangka panjang.
Melalui pendampingan langsung kepada petani, kegiatan ini membuka peluang ekonomi baru yang berkelanjutan.
Selain itu, kolaborasi penelitian dengan universitas dan lembaga daerah memberikan kesempatan bagi transfer pengetahuan serta penguatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan hutan.
Penanaman pohon Gaharu ini tidak hanya menjadi bagian dari upaya konservasi, tetapi juga langkah nyata menuju pemulihan kualitas lingkungan.
Selain memberikan manfaat ekologis seperti penyerapan karbon, peningkatan produksi oksigen, dan pencegahan erosi, program ini menghadirkan harapan untuk menghidupkan kembali keanekaragaman hayati di kawasan tersebut.
Dengan pendekatan konservasi yang terukur dan kerja sama internasional yang kuat, program ini menjadi fondasi penting bagi masa depan pelestarian Gaharu dan keberlanjutan hutan di Kalimantan.