Dari jalur inilah kemudian muncul berbagai marga Habaib, termasuk Sumait (Smith), marga ayah Habib Bahar. Dokumen Rabithah Alawiyah mencatat bahwa Bahar berada di posisi keturunan Nabi ke-37.
Penjelasan ini juga pernah disampaikan langsung oleh Ustaz Abdul Somad (UAS) saat berkunjung ke kediaman Bahar, menguatkan bahwa garis nasabnya memang tersambung hingga Rasulullah.
Dengan kata lain, secara garis keturunan, Habib Bahar memang termasuk dzuriyyah atau keturunan Nabi.
Namun, kisruh rumah tangganya dengan Helwa membuat pembahasan soal nasab ini kembali ramai, apalagi banyak yang menilai bahwa seorang keturunan Rasulullah semestinya bisa lebih menjaga sikap dalam kehidupan pribadinya.
Kontributor : Dini Sukmaningtyas