Visual yang Berseru: Ribuan Foto dan Video Ajak Publik Menjaga Bumi

Vania Rossa Suara.Com
Kamis, 04 Desember 2025 | 21:44 WIB
Visual yang Berseru: Ribuan Foto dan Video Ajak Publik Menjaga Bumi
Riza Marlon, Juri Kontes Foto & Video Suara Alam Nusantara. (Suara.com/Clarencia Gita Jelita)
Baca 10 detik
  • YKAN menyelenggarakan kompetisi foto dan video Suara Alam Nusantara, menerima lebih dari dua ribu karya visual.
  • Juri lintas profesi menilai karya berdasarkan aspek visual serta kemampuan menyuarakan isu konservasi dan biodiversitas.
  • Kompetisi ini menghasilkan delapan foto dan tiga video pemenang, bertujuan menumbuhkan kepedulian publik terhadap alam Indonesia.

Suara.com - Peringatan Hari Konservasi Kehidupan Liar Sedunia tahun ini punya gema yang berbeda. Di tangan para fotografer, videografer, dan pecinta alam dari seluruh penjuru Nusantara, alam Indonesia berbicara lewat ribuan karya visual, sebuah seruan halus namun kuat untuk menjaga kekayaan hayati yang terus terancam.

Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) kembali menggelar kompetisi foto dan video Suara Alam Nusantara, sebuah ruang kreatif yang didedikasikan untuk mengangkat isu konservasi melalui perspektif visual.

Lebih dari dua ribu karya masuk ke meja penjurian, menjadi jumlah terbanyak sepanjang penyelenggaraan kompetisi ini.

Tidak sekadar dokumentasi, karya-karya tersebut menangkap denyut kehidupan: dari bisikan hutan, keheningan laut dalam, hingga interaksi hangat masyarakat adat dengan alam mereka.

Setiap foto dan video membawa pesan yang tak selalu terucap, bahwa alam butuh disayangi, dihargai, dan dilindungi.

YKAN menghadirkan jajaran juri lintas profesi: fotografer profesional Marrysa Tunjung Sari, aktor dan pegiat alam Ramon Tungka, musisi Monita Tahalea, serta fotografer senior alam liar Riza Marlon sebagai kurator. Proses penjurian berlangsung intens dan penuh diskusi.

“Kami tidak hanya menilai aspek visual, tetapi juga bagaimana karya tersebut mampu menyuarakan alam dan biodiversitasnya,” ujar Marrysa.

Baginya, sebuah foto yang baik adalah foto yang hidup, yang bercerita.

Ramon melihat hal serupa.

Baca Juga: 6 HP Murah dengan Kamera Jernih untuk Anak Sekolah, Selfie dan Foto Lebih Jelas

“Kami mencari karya yang bukan hanya indah, tetapi juga menggugah—yang membuat kita berpikir dan mungkin mengubah cara kita memperlakukan lingkungan,” katanya.

Sebuah gambar, baginya, bisa menjadi pengingat paling jujur untuk lebih lembut terhadap bumi.

Monita, yang baru pertama kali duduk sebagai juri, merasakan hubungan emosional antara visual dan bunyi, sebuah tema yang diambil dari album suara alam rilisan YKAN.

“Setiap visual memunculkan imajinasi tentang suara alam yang menyertainya,” tuturnya.

Dari ribuan karya yang masuk, delapan foto terpilih mewakili kategori seperti Lanskap Laut, Satwa Liar, Burung, hingga potret Masyarakat Adat Indonesia.

Untuk kategori video, dua pemenang dipilih, masing-masing untuk kategori Lanskap dan Potret, ditambah satu karya Favorit TikTok yang berhasil mencuri perhatian.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI