Transformasi Desa Bilebante: Dari Bekas Tambang Pasir Jadi Desa Wisata Hijau

Agung Pratnyawan Suara.Com
Senin, 22 Desember 2025 | 19:04 WIB
Transformasi Desa Bilebante: Dari Bekas Tambang Pasir Jadi Desa Wisata Hijau
Desa wisata hijau Bilebante di Lombok Tengah [Suara.com/CNR ukirsari].

Suara.com - Desa Bilebante di Lombok Tengah telah dinyatakan sebagai Desa Wisata Terbaik Indonesia 2025 dalam ajang Wonderful Indonesia Awards (WIA). 

Dilansir dari travelandtourworld, penghargaan ini bukan hanya sekedar penghormatan terhadap keindahan alamnya, tetapi juga menyoroti keberhasilan desa ini dalam mengimplementasikan praktik ketahanan ekologi dan pariwisata yang berkelanjutan.

Perubahan Menjadi Desa Hijau

Bilebante, yang terletak di kecamatan Pringgarata, pernah menghadapi tantangan besar akibat penambangan pasir yang merusak lingkungan. 

Kegiatan tersebut menyebabkan degradasi tanah, menimbulkan lingkungan yang rusak dan ketidakstabilan ekonomi. 

Namun, dengan kepemimpinan yang kuat dan konteks masyarakat, penduduk desa mengambil langkah berani untuk menghentikan semua aktivitas penambangan.

Langkah ini menjadi titik awal dari proyek pemulihan ekologi yang ambisius. Dengan fokus pada pengembalian lahan yang rusak, Bilebante beralih ke pertanian dan ekowisata. 

Melalui upaya bersama, tanah yang dulunya gersang telah diubah menjadi sawah subur, kebun herbal, dan ladang pertanian yang produktif.

Model Pariwisata Berkelanjutan

Baca Juga: Potensi Wisata Lombok: Dari Keindahan Pantai Mandalika hingga Kekayaan Budaya Suku Sasak

Keberhasilan Bilebante meraih gelar desa wisata terbaik bukan hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga karena pendekatan komunitas yang kuat dalam pengelolaan pariwisata. 

Desa ini menawarkan pengalaman yang otentik bagi para wisatawan, di mana hasil dari kegiatan pariwisata kembali mengalir ke masyarakat lokal.

Program kesehatan di Bilebante, misalnya, menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung. Para wisatawan dapat menikmati pijat tradisional dan perawatan spa di tengah sawah yang hijau. 

Perawatan ini menggunakan bahan-bahan alami yang diambil dari kebun herbal desa, menunjukkan kearifan lokal yang terjaga.

Petualangan dan Budaya

Bilebante juga menawarkan berbagai aktivitas petualangan yang sesuai dengan semangat ekoturisme. 

Wisatawan dapat mengikuti tur bersepeda sepanjang sisi sungai yang tenang, melalui kebun sayur, dan mengunjungi situs bersejarah seperti Jembatan Lime dan pura tua Pura Lingkar Kelud. 

Kegiatan lain termasuk ATV untuk menjelajahi hutan dan pelajaran panahan, yang semuanya dirancang untuk melibatkan keterlibatan dalam lingkungan.

Pengalaman budaya di Bilebante sangat kaya. Wisatawan diajak untuk merasakan Dulang Begibung, sebuah makanan komuniti Sasak yang disajikan di atas nampan besar. 

Makanan ini menggunakan bahan-bahan segar dari pertanian desa dan disiapkan oleh nenek-nenek lokal. 

Selain itu, ada kelas memasak yang dipandu oleh wanita lokal, di mana pengunjung belajar tentang cara memasak masakan khas Lombok, termasuk cara membuat jamu, minuman herbal tradisional.

Pengakuan Global

Penghargaan yang diraih Bilebante menandakan kesiapan desa ini untuk menarik perhatian wisatawan internasional. 

Para perwakilan desa aktif mempromosikan tujuan wisata ini pada pameran global, termasuk di Berlin dan di seluruh Asia Tenggara, yang telah menghasilkan peningkatan jumlah turis dari negara-negara seperti Spanyol, Inggris, dan Arab Saudi.

Sebagai model pariwisata berbasis komunitas, Bilebante menunjukkan bahwa penduduk lokal tidak hanya sekedar pekerja, tetapi juga pemilik, pemandu, dan wirausahawan. 

Pendapatan dari pariwisata mendukung pertanian lokal, menjaga tradisi budaya, dan memastikan manfaat ekonomi yang dibagikan secara adil. 

Model pemberdayaan lokal ini telah mengubah Bilebante menjadi contoh bagi banyak desa wisata di Indonesia.

Bilebante, Desa Wisata Terbaik Indonesia 2025, adalah contoh cemerlang bagaimana pariwisata yang berkelanjutan dan ekologis bisa saling mendukung. 

Terletak di Lombok, desa ini menawarkan keindahan alam yang menakjubkan dengan ladang hijau, air terjun yang mempesona, dan pantai yang bersih. 

Melalui dedikasinya untuk melestarikan lingkungan, Bilebante menerapkan praktik ramah lingkungan, seperti pertanian organik dan pengelolaan sampah yang efisien. 

Hal ini tidak hanya menjaga keindahan alam, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat yang terlibat dalam pengelolaan sumber daya alam mereka.

Selain sebagai destinasi wisata, Bilebante juga menjadi simbol harapan untuk masa depan pariwisata Indonesia. 

Dengan memberdayakan masyarakat lokal, desa ini menciptakan peluang kerja dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi tanpa merusak lingkungan. 

Oleh karena itu, Bilebante tidak hanya menjanjikan pengalaman wisata yang otentik, tetapi juga menginspirasi destinasi lain di seluruh Indonesia untuk mengadopsi model yang berkelanjutan dan bertanggung jawab dalam pariwisata.

Kontributor : Laili Nur Fajar Firdayanti

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI