Aburizal Beri Sinyal Dukung Jokowi, Gerindra Tetap Gencar Lobi

Siswanto Suara.Com
Rabu, 14 Mei 2014 | 06:38 WIB
Aburizal Beri Sinyal Dukung Jokowi, Gerindra Tetap Gencar Lobi
Aburizal Bakrie (ARB) dan Joko Widodo (Jokowi). [suara.com/Nur Ichsan]

Suara.com - Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Suhardi tidak terlalu cemas dengan sinyal akan beralihnya dukungan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie kepada calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi).

“Kami berharap semua ikut perkuat (Prabowo dan Gerindra). Tapi kalau ada dinamika yang lain, kami tunggu saja (perkembangannya),” kata Suhardi kepada suara.com, Rabu (14/5/2014).

Suhardi mengatakan Partai Gerindra dan sejumlah partai mitra koalisi akan bersinergi dan bekerja secara terus menerus.

“Kami akan bekerja atas, bawah, samping,” kata Suhardi.

Artinya, kata Suhardi, Partai Gerindra akan terus menerus berusaha membangun komunikasi dengan partai lain, kemudian juga melobi secara intensif, dengan tujuan untuk sama-sama bekerjasama dalam kerangka memajukan bangsa.

Ditanya lagi apakah bila Partai Golkar mendukung Jokowi, kelak akan mengubah peta politik yang telah dirancang Partai Gerindra? Secara diplomatis Suhardi mengatakan bahwa partainya dan partai mitra koalisi akan terus bekerja.

“Peta, kan tidak hanya di atas, ada juga di tengah, ada juga di bawah,” katanya.

Dengan kata lain, kendati pimpinan partainya menyatakan dukungan kepada partai lain, belum tentu struktur di tengah dan bawahnya sama.

“Ya kan, kalau elite punya struktur, dia juga punya anggota, punya sayap dan sebagainya. Di bawahnya bisa saja cair,” kata Suhardi.

Selama ini petinggi Partai Gerindra gencar berkomunikasi dengan petinggi Partai Golkar. Hanya saja, komunikasi tersebut terkesan tidak memiliki progress yang signifikan. Artinya, Partai Golkar tak kunjung memberikan dukungan kepada Prabowo.

Sinyal kuat Aburizal merapat ke Jokowi, yang terakhir ditunjukkan ke publik pada Selasa (13/5/2014) malam. Jokowi dan Aburizal tiba-tiba bertemu di Pasar Gembrong, Jakarta Pusat. Kedua tokoh menyatakan sudah klop memutuskan memilih untuk bertemu di tengah pasar tradisional karena kedua partai sama-sama mengusung ekonomi kerakyatan.

Apabila Partai Golkar benar-benar mendukung PDI Perjuangan, koalisi yang menyokong Jokowi tentu saja semakin kuat. Berarti Jokowi didukung Partai Nasdem, PKB, plus Partai Golkar. Sedangkan langkah Prabowo dan pasangannya, Hatta Rajasa, semakin berat, mengingat mereka baru didukung oleh PPP, PAN, dan mungkin sebentar lagi PKS.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI