“Janganlah dengan cara main hakim sendiri, intinya. Jangan anarkistis, bakar, rusak, benturan fisik antar pendukung. Jangan,” kata SBY.
Sembilan, kepada pers dan media, agar melakukan siaran yang akurat dan konstruktif. Presiden memahami hal itu sulit untuk direalisasikan, tapi Kepala Negara yakin insan pers memiliki semangat untuk sukseskan Pemilu Presiden.
Sepuluh, khusus untuk jajaran pemerintah, diinstruksikan agar tetap mengutamakan tugas di pemerintahan.
“Saya barusan dapat laporan dari Mendagri, pasti banyak kepala daerah yang akan ajukan cuti untuk kampanye. Itu Boleh. Tapi tetap utamakan tugas pokok jalanankan pemerintahan,” katanya.
Sebelas, Kepala Negara menginstruksikan kepada jajaran TNI/Polri yang masih aktif untuk tetap netral di Pemilu Presiden.
“Era TNI/Polri berpolitik praktis sudah usai. Mari dijaga dan laksanakan hasil reformasi,” katanya.
Bila ada petinggi TNI/Polri yang ingin terlibat di dunia politik, Kepala Negara sarankan untuk mengajukan pengunduran diri.
Duabelas, pemerintah pusat dan daerah diinstruksikan untuk membantu penyelenggaraan Pemilu Presiden, misalnya membantu kelancaran logistik, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Tigabelas, Kepala Negara menginstruksikan penggunaan anggaran sebaik-baiknya. Ia tidak ingin ada penyimpangan anggaran.
“Alhamdulillah kita bisa hemat biaya, karena hampir pasti Pemilu Presiden ini satu putaran. Dan dengan demikian anggaran untuk putaran dua bisa dihemat untuk kepentingan yang lain karena ekonomi dunia masih belum baik, ekonomi Indonesia juga dapat tekanan-tekanan,” kata Kepala Negara.