Pengguna Sepeda Motor: Mobil Pribadi Biang Macet

Siswanto Suara.Com
Rabu, 12 November 2014 | 06:53 WIB
Pengguna Sepeda Motor: Mobil Pribadi Biang Macet
Kemacetan lalu lintas

Suara.com - Sebagian masyarakat Jakarta memprotes rencana Pemerintah Jakarta membatasi jumlah pengguna sepeda motor di jalan protokol. Kebijakan ini akan diujicoba di Jalan Medan Merdeka Barat sampai Bundaran Hotel Indonesia mulai Desember 2014.

"Ini tidak masuk akal. Yang bikin macet Jakarta itu mobil pribadi," kata Agus Santosa, warga Jakarta Pusat, kepada suara.com, Rabu (12/11/2014).

Menurut Agus Santosa seharusnya yang dibatasi secara ketat itu mobil pribadi. Mobil pribadi, katanya, menghabiskan jalan, apalagi rata-rata hanya diisi satu atau dua orang.  Menurut dia, pengguna mobil pribadi adalah biang kemacetan di Ibu Kota selama ini, selain itu juga angkutan umum yang diparkirkan sembarangan.

"Kalau pemerintah mau urai kemacetan Jakarta, merekalah yang harus ditindak tegas. Kecuali pemerintah punya motif lain," kata Agus Santosa.

Warga Jakarta lainnya, Budi Setyarso, mengatakan tidak percaya dengan janji pemerintah memberikan kompensasi bagi pengendara sepeda motor berupa penyediaan bus tingkat gratis di sepanjang jalur tersebut. Menurut dia, dalam kenyataan nanti, petugas pemerintah tidak akan konsisten memberikan pelayanan.

"Pasti asal-asalan. Bohong itu, nanti juga tidak dilayani. Lihat saja, Transjakarta saja awut-awutan seperti itu," kata Budi Setyarso.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar mengatakan kebijakan ini akan diberlakukan untuk upaya mengurai kemacetan lalu lintas di Ibu Kota. Sebagai kompensasi, Pemprov DKI Jakarta akan menyediakan bus tingkat gratis di sepanjang jalur tersebut.

"Teman-teman pengguna sepeda motor nanti bisa meninggalkan kendaraannya di sejumlah tempat parkir. Nanti akan ada lima unit bus tingkat baru lagi," katanya.

Akbar mengatakan kebijakan ini akan diujicoba selama satu bulan untuk kemudian dievaluasi.

Pemilihan lokasi ujicoba di Jalan Medan Merdeka Barat - Bundaran HI, kata Akbar, karena kawasan tersebut angkutan umumnya relatif baik dibandingkan daerah lainnya.

Terlebih, kata dia, kawasan itu juga bersinggungan dengan koridor I Transjakarta (Blok M - Kota). Begitu pun dengan keberadaan kantong-kantong parkir di kawasan itu yang cukup memadai.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI