Jangan Berikan Motor ke Anak di Bawah 17 Tahun

Ardi Mandiri Suara.Com
Jum'at, 26 September 2014 | 02:36 WIB
 Jangan Berikan Motor ke Anak di Bawah 17 Tahun
Ilustrasi pengendara sepeda motor. (Shutterstock/Andrey Armyagov)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Kepolisian Resor Agam, Sumatera Barat, AKBP Asep Ruswanda mengimbau kepada para orang tua agar tidak memberikan sepeda motor kepada anak mereka yang usianya masih kurang 17 tahun.

"Ini dilakukan karena anak seusia itu, pemikirannya masih labil dan suka kebut-kebutan di jalan raya," kata Asep Ruswanda saat acara "community policing" dengan masyarakat Nagari Garagahan Kecamatan Lubukbasung dengan tema patuhi lalu lintas dan generasi muda bebas narkoba bertempat di halaman kantor Wali Nagari Garagahan, Kamis.

Lebih baik, kata Asep Ruswanda, orang tua memberikan sepeda angin kepada anak untuk pergi ke sekolah, karena bisa menyehatkan tubuh mereka.

Sementara bagi sekolah mereka yang jauh, tolong antarkan agar selamat sampai tujuan dan mereka bisa meraih cita-cita.

"Apabila mereka ini mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kakinya patah, maka mereka tidak akan bisa meraih cita-cita terutama sebagai aparat kepolisian dan TNI," katanya.

Asep Ruswanda mengakui, kasus kecelakaan bagi anak di bawah umur sangat tinggi di wilayah hukum Polres Agam meliputi Kecamatan Lubukbasung, Tanjung Raya, Tanjung Mutiara, Palembayan, Matur dan Ampek Nagari.

Saat ini, kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah Polres Agam sebanyak 87 kasus, sembilan orang meninggal dunia, luka berat sembilan orang dan luka ringan sebanyak 146 orang.

"Sekitar 60 persen dari kasus ini korbanya anak dibawah umur, baik sebagai korban maupun sebagai pelaku," katanya.

Untuk menimalisir kasus kecelakaan tersebut, Sat Lantas Polres Agam melakukan razia balap liar di kawasan Sport Center Bukit Bunian dan Jalan Gajah Mada Lubukbasung setiap malam minggu.

Lalu, melakukan razia di setiap gerbang sekolah dan melakukan sosialisasi lalu lintas kepada masyarakat. "Sosialisasi ini yang kita adakan di Nagari Garagahan dengan peserta sekitar ratusan orang," katanya.

Asep Ruswanda juga mengingatkan masyarakat agar menghindari narkoba, karena pengaruh narkoba ini sangat besar untuk kesehatan manusia dan pecandu ini tidak bisa diandalkan.

Sementara itu, Wakil Bupati Agam Irwan Fikri sangat mendukung kegiatan ini, karena persoalan kenakalan remaja baik itu penyalahgunaan narkoba, kebut-kebutan di jalan raya dan lainnya tidak bisa diselesaikan oleh Badan Narkotika Kabupaten (BNK), Polres Agam dan lainnya.

Namun butuh kerjasama seluruh pihak sehingga kenakalan remaja ini bisa diselesaikan dengan baik. Untuk itu, Irwan Fikri menghimbau kepada orang tua agar mengontrol pergaulan anak-anak dan perhatikan sikap mereka.

"Apapun persoalan kenakalan remaja kuncinya dari orang tua dalam mengontrol pergaulan anak," katanya.

Setelah sosialisasi itu, Polres Agam membagikan helem standar kepada peserta dan memasang pin anti narkoba kepada seluruh peserta. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI