Komunitas Motor: Cari Dulu Sebab Kemacetan Jakarta

Kamis, 13 November 2014 | 07:06 WIB
Komunitas Motor: Cari Dulu Sebab Kemacetan Jakarta
Arus lalu lintas macet

Suara.com - Sebagian komunitas sepeda motor di Jakarta menolak rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membatasi peredaran sepeda motor di jalan protokol. Seperti diketahui, uji coba pembatasan sepeda motor rencananya mulai dilaksanakan Desember 2014 di Jalan Medan Merdeka Barat sampai Jalan MH. Thamrin dengan tujuan untuk mengurai kemacetan lalu lintas.

"Kalau dilihat dari sudut pandang komunitas motor mungkin agak kurang menguntungkan ya, karena kita hobi naik motor, kemana-mana juga naik motor, eh tiba-tiba ada aturan pemerintah yang ngelarang kita masuk ke jalur-jalur protokol apa lagi itu jalur-jalur gede. Kami sangat tidak setuju," kata anggota Komunitas Paja Genep Songo Community, Abdul Azis, kepada suara.com, Kamis (13/11/2014).

Menurut Abdul aturan pelarangan bagi sepeda motor tidak punya dasar yang kuat. Itu sebabnya, ia meminta pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk mempertimbangkannya kembali.

"Kebijakan Ahok di Jakarta dalam peraturan berlalulintas seharusnya dilihat dulu aspeknya, apa sih yang menyebabkan macet di Jakarta," ujar dia.

Menurut dia faktor penyumbang terbesar kemacetan di Jakarta, terutama jalan protokol, adalah perilaku sopir angkutan umum yang tidak mau mematuhi aturan lalu lintas. Selain itu juga karena polisi tidak tegas menindak mereka.

Abdul mengatakan pemerintah Jakarta harus mempertimbangkan juga bahwa nanti akan banyak pekerja yang terlambat datang ke kantor, mengingat fasilitas angkutan umum, seperti Transjakarta, tidak memadai dan tidak tepat waktu.

Senada Abdul, Syaran Budiman dari Komunitas Thunder Owners Group Jakarta juga menolak. Menurut dia, kebijakan tersebut hanya akan menyulitkan pengendara sepeda motor.

"Kalo menurut gue sih agak menyusahkan pemotor yang mau lewat situ. Ya paling kalau banyak yang mati harus lebih diketatin lagi lewat situ," kata Syaran Budiman yang biasa disapa Arab.

Ia lebih setuju kalau petugas lebih serius dulu menindak para pelanggar lalu lintas.

"(Harusnya) ada petugas yang jaga atau dibuat kamera sistem tilang kalo ngelanggar kecepatan berlebih."

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI