Rupa-rupa Cara Cegah Begal: Konvoi, Ngebut sampai Sambil Doa

Kamis, 05 Maret 2015 | 16:42 WIB
Rupa-rupa Cara Cegah Begal: Konvoi, Ngebut sampai Sambil Doa
Sepeda motor [suara.com/Kurniawan Mas'ud]

Suara.com - Kasus begal yang kembali marak belakangan ini membuat para pengguna kendaraan resah, terutama mereka yang sering pulang kerja di malam hari. Soalnya, begal seringkali nekat melukai korbannya.

Rupa-rupa cara dilakukan para pengendara sepeda motor untuk mengantisipasi jadi sasaran begal. Ada yang membentuk konvoi, ada yang ngebut, ada yang naik angkutan umum.

Konvoi

Ini dilakukan oleh Yahya (29), karyawan perusahaan di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Terutama sejak banyak begal, kalau pulang ke Pasar Rebo, Jakarta Timur, ia ikut rombongan atau konvoi sesama pengguna sepeda motor.

"Kalau pulang malam, biasanya saya kalau pulang bareng rombongan. Nah kalau dari Priok, biasanya banyak tuh rombongan dari Astra, saya biasanya ikut-ikutan aja. Mereka ngerti kok kalau kita juga pulang ke malaman, jadi biasanya dikasih ikut rombongan," kata Yahya kepada suara.com, Kamis (5/3/2015).

Tapi kalau seandainya tidak ditinggal rombongan dan terpaksa sendirian, maka Yahya memakai ilmu waspada.

"Nah, kalau sudah sendirian, biasanya saya ngawasin spion," tuturnya.

Ngebut

Lain lagi dengan Arbi (31), warga Bojong Gede, Depok. Kiat menghindari begal yang ia terapkan ialah naik sepeda motor dengan kecepatan tinggi supaya tak bisa dikejar begal.

"Kalau balik malam sekitar jam 01.00 WIB lebih, saya pasti ngebut alias nggak nurunin gas sama sekali kecuali lampu merah juga. Kecepatan 80 sampai 100 karena jalanan kosong juga. Terus, jangan bawa motor dengan kondisi stabil, dalam artian ngegas pelan-pelan karena begal demen banget sama yang beginian," kata Arbi saat ditemui di Tebet.

Pantas saja Arbi memilih ngebut. Ternyata, ia dulu pernah ikut atlet balap.

Modifikasi motor

Selain ngebut, Arbi masih punya tips lagi. Yakni, memodifikasi sepeda motor. Caranya, Yaitu dengan cara membuat saklar rahasia, dimana saklar ini berfungsi untuk mematikan listrik dari kunci starter.

"Buat semacam tombol saklar yang mudah buat dijangkau dan orang nggak tahu. paling nggak ketika kita dalam bahaya, kita bisa matiin motor kita. Insya Allah begal kagak bakal bawa motor kamu dalam kondisi mesin mati," kata dia.

Jangan tanggapi panggilan

Selain itu, untuk menghindari jadi sasaran begal adalah dengan tidak peduli dengan teguran dari siapapun selama di tengah jalan. Arbi mengatakan modus menegur juga banyak dipakai begal.

"Menghindar jika ada orang menegor di tengah jalan, seperti misal nanya alamat dan lain-lain, dan selalu waspada sambil liat-liat spion. Terakhir, jangan lupa berdoa," katanya.

Naik angkot

Untuk kaum perempuan, ada tips menarik dari Tiara (24), warga Depok yang pekerja di kawasan Senayan. Tiara tidak menggunakan kendaraan pribadi, tapi memilih memanfaatkan angkutan umum untuk transportasi sehari-hari.

Namun, kalau sudah larut malam, menurut Tiara, ada yang perlu diperhatikan ketika akan naik angkot. Pertama, selalu usahakan cari angkutan yang banyak penumpangnya dan selalu membawa payung untuk jaga diri.

"Pokoknya kalau pulang kemalaman, cari keramaian, jangan sendirian. Dan kalau aku sih bawa payung untuk senjata kalau ada apa-apa," ujar Tiara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI