Berkata Kasar di Televisi, Ahok Ditegur Anggota DPRD

Senin, 23 Maret 2015 | 22:01 WIB
Berkata Kasar di Televisi, Ahok Ditegur Anggota DPRD
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pintu Air Karet, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu,(21/2). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ditegur anggota DPRD DKI dari Fraksi Hanura, Wahyu Dewanto, karena berceloteh kasar dalam siaran langsung dengan Kompas TV beberapa waktu lalu.

Teguran disampaikan Wahyu saat mendatangi Ahok ke kantornya, Balai Kota DKI Jakarta, Senin (23/3/2015).

"Pertemuan hari ini kami menyoroti masalah etika. Kami tidak masuk masalah teknis lain-lain. Tapi terlebih kepada etika," ujar Wahyu usai bertemu Ahok di Balai Kota DKI Jakarta.

Kata Wahyu, Ahok sebagai seorang pemimpin harus bisa menjaga etika, baik secara perbuatan maupun perkataanya. "Ada baiknya seorang pemimpin, gubernur, etikanya dijaga. Kami juga kirim surat dan diterima oleh beliau. Pertemuan hari ini kami menyoroti masalah etika saja," katanya lagi.

Lebih lanjut Wahyu mengatakan bahwa Ahok menerima dengan baik saran yang disampaikannya. "Pak gubernur menerima aja. Kalau kalian datang kepada saya masalah etika saya terima, dan saya minta maaf juga atas hal itu," tegas dia.

"Kita suka-lah pemimpin tegas. Tapi kalau sudah mengeluarkan perkataan kasar, kotor, nah kita harus menyoroti hal itu," tambah dia.

Pada kesempatan itu, Wahyu menuturkan bahwa dirinya menerima kritikan yang kerap dilontarkan Ahok kepada DPRD. Bagi Wahyu, pernyataan pedas Ahok terhadap DPRD adalah sebuah masukan kepada dewan.

"Permasalahannya sudah dari dulu yang menganggap DPRD miring. Tapi kami menangkap makna sebenarnya. Jadi tidak apalah, karena mungkin itu suatu masukan buat kami juga. Karena DPRD juga harus diawasi, dikritik untuk membangun," tegas dia.

"Tapi belakangan kami melihat ada wawancara di salah satu stasiun tv yang menurut kami sangat-sangat tidak pantas. Nah kami merasa tergugah. Kita harus sikapi," ujar Wahyu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI