Suara.com - Gay atau homoseksual masih dilarang keras di kalangan muslim dunia. Alhasil gay hanya bisa memilih dua pilihan, tetap hidup sebagai gay atau bersandiwara hidup 'normal'.
Khalil sudah memilih di antara 2 pilihan itu, dia memilih bersandiwara dan memakai 'topeng'. Lelaki asal Pakistan yang menetap di London itu menikah dengan perempuan pilihan ayahnya 7 tahun lalu. Dia juga sudah memiliki 2 anak. Namun Khalil tetap menjadi gay.
Dia bercerita sejak 17 tahun menjadi 'gay sejati'. Tipe keluarga Pakistan yang berhubungan erat, menyebabkan saban bulan ada pertemuan keluarga besar. Di sana ayahnya selalu membicarakan soal pernikahan. Khalil dan dua adik perempuannya selalu dijodohkan oleh anak dari teman orangtua mereka.
"Mereka membawa serta putri mereka yang sepantaran dengan usia saya. Ayahku terus membuat lelucon tentang pernikahan. Aku tahu dia sedang bercanda, tapi aku berusaha untuk tidak merasa ngeri. Aku tidak tertarik padanya (perempuan) sama sekali. Saya menyadari pada saat itu bahwa saya tidak pernah tertarik dengan salah satu gadis-gadis yang telah datang sebelumnya," kata Khalil.
Dia merasa hidupnya ada di dua sisi. Sebagai pribadi, dia adalah gay. Namun dia seorang suami dari perempuan dan memiliki 2 anak. Secara seksual, Khalil masih 'berdamai'.
Khalil tidak sendiri merahasiakan orientasi seksualnya dengan harus menikahi perempuan. Pria berjenggot itu juga mempunyai 2 teman yang senasib. Mereka adalah Adnan dan Mohamed. Adnan, lelaki tinggi dan kurus. Sementara Mohamed, lelaki pendek dan kekar.
Ketiga gay itu tidak menjalani kehidupan sebagai gay, semisal berhubungan seksual. Khalil menjelaskan jika dia dan temannya muslim yang taat. Mereka ingin memperkuat jati diri sebagai muslim.
Homoseksual menjadi hal yang terlarang di komunitas Islam. Sebab Islam hanya mengenal laki-laki dan perempuan. Sementara kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) dianggap kaum terlarang dan zina. Sementara LGBT itu nyata dan ada. Terlebih di Inggris. Namun mereka masih tertutup.
Adnan paham dengan cara pandang homoseksual di mata Islam. Namun dia menilai pandangan itu tidak sesederna homoseksua 'haram'.
"Bukan homoseksualitasnya yang dosa. Ini persoalan dorongan seksual Anda. Saya pikir ini benar, bahkan disalahpahami oleh media, sehingga mereka membuat bahwa Islam itu homophobic, atau anti-gay atau apa pun itu. Sekarang bagaimana kita menahan hal-hal yang haram," jelasnya.