'Gurita' Prostitusi di Kalibata City Jakarta

Selasa, 28 April 2015 | 06:03 WIB
'Gurita' Prostitusi di Kalibata City Jakarta
Kantor pengelola Kalibata City. (Bagus Santosa/suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Praktik prostitusi di Apartemen Kalibata City Jakarta Selatan terbongkar oleh Polda Metro Jaya, Sabtu (25/4/2015). Dicurigai praktik itu didukung oleh pemilik unit.

Salah satu penghuni Kalibata City, Sh pernah melihat pemilik apartemen menyewakan kamarnya untuk prostitusi. Unit apartemen itu disewa perhari atau juga bulanan.

Unit apartemen itu bukan untuk ditempati. Namun hanya sebagai tempat 'esek-esek'.

"Sewanya ke pemilik unit, pegang kunci, selesai. Jadi mau ngapa-ngapain nggak ketauan. Ini lebih menguntungkan buat pemilik unit daripada sewa tahunan," kata Sh saat berbincang dengan suara.com, Senin (27/4/2015).

Sh sudah biasa melihat perempuan berpakaian minim berseliweran di tower apartemen tempat di tinggal. Perempuan itu terlihat muda. Dia perkirakan masih sekolah.

"Mereka pakaiannya rok mini dan tank top, umurnya masih muda, paling masih SMA. Biasanya mereka tunggu di parkiran atau di Mall Kalibata," kata dia.

Warga Kalibata City, sambung Sh, akhirnya harus tutup mata dengan adanya prostitusi online di kawasan itu. Sebab, laporan mereka selalu mentah, baik ke pengelola Kalibata City atau ke Kelurahan terdekat, Rawajati. Setiap laporan mereka hanya didengar tanpa ada tindak lanjut.

"Pengelola itu kayanya mereka tutup telinga, yang penting kan pengelola dapat uang. Karena walaupun ada laporan nggak ada tanggapan dari pegelola. Percuma kita lapor ke pengelola," kata Shasa.

Dia berharap pemerintah bisa masuk ke apartemen ini. Supaya ada kepengurusan dan perketatan aturan. "Harapannya supaya pemerintah masuk ke sini, bantu warga, saya sudah nggak berharap ke pengelola lagi, minimal pemerintah bentuk kepengurusan RT/RW lah. Kita takut ada anak-anak di sini, lihat begitu," kata dia.

'Gurita' jangan prostitusi Kalibata City

Senada dengan harapan Sh, Komunitas Warga Kalibata City mencurigai praktik prostitusi terselubung di Kalibata City sudah lama ada. Bahkan terkoordinasi.

Juru Bicara Komunitas Warga Kalibata City, Antonius J. Sitorus mengatakan ada 13 ribu penghuni Kalibata City. Namun perangkat kependudukan dan sosia tidak tersedia. Tidak ada perhimpunan penghuni, RT/RW, peribadatan, posyandu, dan sarana sosial lainnya.

"Prostitusi yang terungkap di kedua tower tersebut hanyalah sebagian kecil, karena indikasi mengguritanya jaringan prostitusi di hampir 18 tower telah ada dan warga telah melaporkan indikasi tersebut ke berbagai pihak.

Kata dia, Badan Pengelola Kalibata City merupakan pihak yang bertanggungjawab karena munculnya prostitusi terselubung itu," papar dia.

Menanggapi hal itu, salah satu staf Kalibata City, Muhammad Yunus membantah tutup mata. Sebab sudah terjadi penangkapan oleh pihak Polda Metri Jaya akhir pekan lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI