Infografis
Suara.com - Jenazah Eri Yunanto, mahasiswa Atma jaya Yogyakarta, yang tewas akibat terjatuh ke kawah Gunung Merapi dimakamkan TPU Dusun Biru, Trihanggo, Sleman, (19/5/2015) sekitar pukul 20.55 WIB.
Prosesi pemakaman yang dihadiri oleh ratusan pelayat itu berlangsung haru.
Eki, kakak kandung Eri berterima kasih atas segala bantuan, utamanya pihak SAR yang telah menemukan dan mengevakuasi jasad adiknya.
"Saya ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu terutama teman SMA muhammadiyah 3 dan Atma Jaya, yanh sudah membantu proses pencatian Eri. Eri orangnya memang suka kumpul-kumpul tapi saya tidak menyangka akan kumpul-kumpul dalam kondisi seperti ini", kata Eki.
Pada kesempatan itu, Eki juga meminta kepada para teman dan sahabat Eri untuk tidak melupakan adiknya. Kata Eki, sahabat bisa menjadi keluarga.
Gitalansa, sahabat Eri semasa SMA mengatakan bahwa korban adalah sosok yang baik, supel, mudah bergaul serta disukai banyak perempuan karena kepribadian dan ketampanannya.
"Dari SMA Eri banyak teman perempuannya karena terkenal ganteng, bersih bahkan sempat dipanggil Justin Biber. Eri juga jadi idola di Muga (Muhammadiyah 3) karena selain tampan juga aktif di olahraga dan pecinta alam, suka naik gunung", kata Gita.
Selain Gita, kesedihan juga menyelimuti Syaiful As'ad Saputra, sahabat Eri lainnya di SMA di Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Syaiful tampak terpukul dan tak henti-hentinya menangis, sejak tiba di kediaman Eri Yunanto di Dusun Biru, Trihanggo, Sleman, Yogyakarta.
Syaiful juga terlihat mengenakan topi yang terakhir kali digunakan Eri, sebelum terpeleset dan jatuh ke kawah Gunung Merapi.
Menurut informasi yang dihimpun suara.com, topi yang dikenakan Syaiful sempat diambil oleh Dicky, rekan Eri --yang berhasil mengambil foto terakhir Eri sebelum terjatuh.
