Di hari perayaan ke 50 tahun Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan di Asia Tenggara atau Southeast Asian Ministers of Education Organization diluncurkan tiga program unggulan.
Ketiga program unggulan, di antaranya Smart City, yaitu pembelajaran digital melalui teknologi informasi komunikasi. Kemudian SEAMEO Star Village yakni pengembangan model pembangunan berkelanjutan dan membangun warisan pendidikan dan kebudayaan di Asia Tenggara.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan SEAMEO merupakan kerjasama di bidang pendidikan di wilayah Asia Tenggara.
"Ini satu langkah visioner dimana Asia Tenggara disatukan lewat pendidikan. Kerjasama di bidang pendidikan memang hampir selalu melintasi batas-batas kepentingan negara karena bagaimana mananapun pendidikan adalah kepentingan semua, " kata Anies di kantor Kemendikbud, Jakarta Selatan, Kamis (8/10/2015).
Anies mengatakan Indonesia berkomitmen untuk memajukan pendidikan.
" Setelah perjalanan 50 tahun ini, SEAMEO sudah menghasilkan banyak capaian melalui 21 center. SEAMEO di Indonesia memiliki paling banyak ada enam SEAMEO center.
Ke depan saya ingin sampaikan ketegasan dan komitmen pemerintah Indonesia terhadap SEAMEO kita akan terus jadi partisipasi aktif dan kita bahkan menginginkan kegiatan-kegiatan tambahan di SEAMEO dan diharapkan bisa mendorong kemajuan dunia pendidikan kebudayaan dan sience di Indonesia," kata Anies.
Anies menambahkan tahun 2017 Indonesia akan menjadi tuan rumah sekaligus ketua penyelenggaraan SEAMEO.
"Ini menjadi penting karena berbeda dengan tahun 1965 dimana ketegangan di wilayah Asia Tenggara masih tinggi, hari ini sudah tidak ada, kalaupun ada itu insiden bukan suatu masalah yang sifatnya jangka panjang. Bahkan sekarang kita memiliki program masyarakat ekonomi Asia Tenggara," katanya.
"Begitu bicara satu perekonomian, maka komponen pendidikan menjadi sangat penting sekali, karena kerjasama ini memiliki peran yang substansial mengingat perekonomian kita akan terintegrasi sama-sama sebagai satu unit Asia Tenggara," mantan Rektor Universitas Paramadina menambahkan.
Hadirnya pusat-pusat SEAMEO di berbagai negara di Asia Tenggara, diharapkan mendorong mutu pendidikan, terutama bagi Indonesia.
"Kita berharap dunia pendidikan di Indonesia bisa memanfaatkan center-center yang ada. Ada 21 center, enam itu di Indonesia, sehingga salah satu prioritas SEAMEO adalah peningkatan kualitas guru dan tenaga pendidikan. Harapannya center-center ini, kita bisa miliki efek multiplying atas ilmu terbaru dan penegakan terbaru di dalam menyelenggarakan pendidikan di Indonesia," kata dia.
SEAMEO didirikan di Bangkok pada 30 November 1965. Anggotanya Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Philipina, Singapura, Thailand, Timor Leste, Vietnam.
SEAMEO didirikan untuk meningkatkan kapasitas para pendidik dan tenaga pendidikan di 21 jaringan institusi.
Ketiga program unggulan, di antaranya Smart City, yaitu pembelajaran digital melalui teknologi informasi komunikasi. Kemudian SEAMEO Star Village yakni pengembangan model pembangunan berkelanjutan dan membangun warisan pendidikan dan kebudayaan di Asia Tenggara.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan SEAMEO merupakan kerjasama di bidang pendidikan di wilayah Asia Tenggara.
"Ini satu langkah visioner dimana Asia Tenggara disatukan lewat pendidikan. Kerjasama di bidang pendidikan memang hampir selalu melintasi batas-batas kepentingan negara karena bagaimana mananapun pendidikan adalah kepentingan semua, " kata Anies di kantor Kemendikbud, Jakarta Selatan, Kamis (8/10/2015).
Anies mengatakan Indonesia berkomitmen untuk memajukan pendidikan.
" Setelah perjalanan 50 tahun ini, SEAMEO sudah menghasilkan banyak capaian melalui 21 center. SEAMEO di Indonesia memiliki paling banyak ada enam SEAMEO center.
Ke depan saya ingin sampaikan ketegasan dan komitmen pemerintah Indonesia terhadap SEAMEO kita akan terus jadi partisipasi aktif dan kita bahkan menginginkan kegiatan-kegiatan tambahan di SEAMEO dan diharapkan bisa mendorong kemajuan dunia pendidikan kebudayaan dan sience di Indonesia," kata Anies.
Anies menambahkan tahun 2017 Indonesia akan menjadi tuan rumah sekaligus ketua penyelenggaraan SEAMEO.
"Ini menjadi penting karena berbeda dengan tahun 1965 dimana ketegangan di wilayah Asia Tenggara masih tinggi, hari ini sudah tidak ada, kalaupun ada itu insiden bukan suatu masalah yang sifatnya jangka panjang. Bahkan sekarang kita memiliki program masyarakat ekonomi Asia Tenggara," katanya.
"Begitu bicara satu perekonomian, maka komponen pendidikan menjadi sangat penting sekali, karena kerjasama ini memiliki peran yang substansial mengingat perekonomian kita akan terintegrasi sama-sama sebagai satu unit Asia Tenggara," mantan Rektor Universitas Paramadina menambahkan.
Hadirnya pusat-pusat SEAMEO di berbagai negara di Asia Tenggara, diharapkan mendorong mutu pendidikan, terutama bagi Indonesia.
"Kita berharap dunia pendidikan di Indonesia bisa memanfaatkan center-center yang ada. Ada 21 center, enam itu di Indonesia, sehingga salah satu prioritas SEAMEO adalah peningkatan kualitas guru dan tenaga pendidikan. Harapannya center-center ini, kita bisa miliki efek multiplying atas ilmu terbaru dan penegakan terbaru di dalam menyelenggarakan pendidikan di Indonesia," kata dia.
SEAMEO didirikan di Bangkok pada 30 November 1965. Anggotanya Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Philipina, Singapura, Thailand, Timor Leste, Vietnam.
SEAMEO didirikan untuk meningkatkan kapasitas para pendidik dan tenaga pendidikan di 21 jaringan institusi.