Teror di Polda, Tito: Mungkin Saya Aktif di Densus

Jum'at, 25 Desember 2015 | 13:36 WIB
Teror di Polda, Tito: Mungkin Saya Aktif di Densus
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian (kiri) bersama Steering Committee Piala Presiden Maruarar Sirait (kanan) saat jumpa pers terkait final Piala Presiden 2015 di Jakarta, Rabu (14/10). Antara Foto/Wahyu Putro
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian tak mengetahui motif teror yang dilakukan oleh terduga teroris yang ditujukan ke Polda Metro Jaya. Teror ini dilakukan di saat Hari Raya Natal 2015 dan menjelang Tahun Baru.

"Saya nggak tahu tanya mereka," kata Tito setelah menghadiri perayaan Natal bersama di Aula TMC Polda Meto Jaya, Jakarta, Jumat (25/12/2015).

Namun Tito menduga teror tersebut karena ada pihak yang tidak suka dengan dirinya. Lagi-lagi pejabat kepolisian bintang dua ini tak takut atas teror tersebut.

 "Ya mungkin karena saya aktif di Densus, dan mungkin saya Kapolda, mungkin itu. Ini semua kalau urusan mati segala macam di tangan Tuhan, saya nggak pernah takut," jelasnya.

Sebelumnya Tito telah menjelaskan kalau Polda Metro Jaya memperkuat intelijen untuk mengantisipasi terjadinya teror pada saat Natal dan Tahun Baru, di Ibu Kota Jakarta.

"Intelijen diperkuat. Ketika kami tahu siapa orangnya, tangkap. Itu yang kami lakukan sekarang. Sebelum dia (pelaku teror) berangkat ke sini kami tangkap," kata Tito, di Mapolda Metro Jaya, Senin (21/12/2015).

Untuk ancaman yang ditunjukan ke Polda Metro Jaya beberapa waktu lalau di media sosial, Polda Metro memperkuat keamanaan dan telah mengamankam sembilan orang setelah ditangkap Polri terkait dengan ancaman akhir tahun.

"Tapi selain kami memperketat, kami juga melakukan upaya untuk mengejar bersama Densus 88, bersama jajaran Polda Metro. Ada sembilan orang ditangkap," kata Tito.

Seperti diketahui, menjelang Natal aparat Densus antiteror menangkap beberapa orang terduga teroris di sejumlah tempat. Sejumlah dokumen ditemukan, termasuk rencana meneror sejumlah pejabat tinggi kepolisian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI