Biasanya teror itu kan menakut-nakuti. Teror itu kan ada teror mental, ada teror fisik, untuk menakut-nakuti obyeknya, agar dia (teroris) bisa menegakkan tujuannya, untuk bisa menegakkan tujuannya, maka disebarkanlah rasa takut, makanya kita tidak boleh takut. Karena mereka sengaja menyebarkan rasa takut.
Apa langkah anda untuk mencegah bibit terorisme tumbuh di Indonesia?
Bagaimana mencegah timbulnya terorisme, saya rasa tidak hanya dari umat Islam, tetapi ada kelompok ekstrim yang radikal. Saya katakan political method. Kita harus lakukan dua hal, yang pertama security approach, yang dilakukan oleh pemerintah. Kedua yakni, religion approach oleh agama.
Kita harus giat merekat ukhuwah Islamh untuk sesama umat Islam dan ukhuwah watoniyah bersama dengan antar agama, sehingga, kita akan melihat nanti para ekstrim radikal yang muncul diantara persatuan ini.
Hal ini harus dicegah secara dini. Oleh karena itu, pemerintah bertugas untuk melakukan security approach. Sementara tokoh agama, melakukan religion approach, dengan cara persatuan, di antara umat Islam dan diantara umat beragama
Selain itu, apa yang anda lakukan, untuk menangani gerakan-gerakan radikal yang mengatasnamakan Islam di Indonesia?
Makanya, saya katakan ada dua cara, yang pertama security approach dan religion approach. Religion approach ini pendekatan dengan cara agama. Contoh kalau dilakukan oleh kelompok Islam, kita mengadakan dialog, diskusi, kita tukar pikiran, apakah teror ini sudah hal yang benar atau salah kita discuss. Sehingga kita bisa memberikan, katakanlah pencerahan kepada mereka, sehingga kita berusaha untuk mengeliminasi pikiran-pikiran teror itu dari pikiran mereka. Tentunya dengan dalil -dalil atau argumen-argumen yang make sense sesuai dengan religion itu sendiri
Jika kelompok teroris tidak bisa diajak berdialog, bagaimana anda menyikapinya untuk menyelesaikan masalah?
Kita cegah saja. Kalau dia tetap dalam prinsipnya kita awasi.
Ada ratusan warga Indoesia yang saat ini berada di Suriah, ikut ISIS, menurut Anda, kalau mereka pulang ke Indonesia nanti, apakah berpotensi menjadi teroris?
Tidak bisa dipastikan, tapi kemungkinan iya. Karena itu pemerintah dan tokoh-tokoh agama, harus proaktif membina mereka. Mem-brain washing mereka dan secara intensif, kelompok itu kita bina, ajak dialog, kita berikan pencerahan dan argumentasi untuk mengalahkan dan mengeliminasi keyakinan- keyakinan yang selama ini dia yakini. Dan itu tugas pemerintah dan para ulama.
Apa tanggapan anda, mengenai analisa pakar terorisme yang mengatakan 2016, Indonesia menjadi basis ISIS, selain Filipina?
No. No. Memang di sini ada kelompok radikal ekstrim, dalam artian yang punya tujuan untuk, katakanlah menjadikan negara Islam. Ya, ada kemungkinan seperti itu, tetapi seperti yang saya katakan bahwa mereka tidak terlalu yakin untuk mencapai tujuannya. Karena apapun terorisme itu, dimanapun, di agama apapun itu memang minority, kelompok kecil saja.
Oleh karena itu dibutuhkan ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah persatuan agama, seperti memperkokoh persatuan nasional. Itu tadi kita harus mengedepankan soft approach, dialog. Kita bina itu, semua pikiran-pikiran ekstrim, kita bina dengan sungguh-sungguh.
Target Partai Idaman untuk menarik massa agar memilih Partai Idaman sebagai partai baru?